Beranda / Berita / Aceh / Kisruh Partai Golkar Aceh, Yusuf Ishaq: TM Nurlif Harus Segera Berhenti

Kisruh Partai Golkar Aceh, Yusuf Ishaq: TM Nurlif Harus Segera Berhenti

Senin, 01 November 2021 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Senior Golkar Aceh, Yusuf Ishak atau akrab disapa Cek Sop. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Terkait kondisi partai berlambang pohon beringin Aceh yang saat ini sangat carut marut dan terus dilanda konflik, akhirnya mantan Plt Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, Yusuf Ishaq pun turut angkat bicara.

Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Senin (1/11/2021), malah, Senior Golkar Aceh yang juga tokoh politik asal Pidie ini berkesimpulan, akar kisruh dan konflik yang terjadi di Partai Golkar, semua bermuara dari tidak kredibelnya Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, TM Nurlif dalam mengelola manajemen dan memimpin partai selama ini. selain memang personality nya yang penuh masalah dan leadershipnya sangat lemah.

“Saya sependapat dengan tokoh-tokoh senior Golkar yang sudah berbicara tegas sebelumnya, dan kami semua sepakat, bahwa Nurlif itu harus segera berhenti, ataupun diganti sebagai ketua partai, itu jika ingin partai ini selamat, dan kembali ke jalan yang benar, kalau tidak, tunggu saja 'kerusakan' semakin meluas dan melebar, serta partai ini akan hancur berkeping-keping,” tegas Yusuf Ishak yang akrab disapa Cek Sop itu, mengawali perbincangannya dengan awak media.

Menurut Cek Sop, sebenarnya ia menahan diri untuk bicara kepublik terkait dinamika pelik dan kritis yang membelit partai selama ini. Karena kondisi terlihat kian parah, maka ia bersama-sama mayoritas kader dan tokoh senior terpanggil untuk bicara dan berbuat, demi keselamatan partai sebagai bentuk tanggungjawab moral. 

“Kami tidak mau dicaci maki generasi Golkar kedepan, karena dianggap melihat dan menikmati saja kehancuran, dan perilaku penghancuran partai yang terang benderang didepan mata ini,” ujar Yusuf Ishak, yang (juga) mengakui, dirinya turut andil dalam memuluskan jalan TM Nurlif memimpin Partai Golkar Aceh di periode kedua sekarang ini.

"Sebenarnya ketidakberesan TM Nurlif dalam memimpin Partai Golkar Aceh, sudah mulai terlihat ketika periode pertama dia menjabat," ungkap Cek Sop. 

Dalam menjalankan roda organisasi partai, TM Nurlif cenderung otoriter, bergaya One Man Show, dan lebih mengedepankan 'Like and Dislike'. 

“Coba anda bayangkan, tokoh senior sekaliber T Machsalmina Ali bisa seenaknya diberhentikan dari posisi sekretaris, kemudian saya sendiri sebagai Ketua Harian, juga mengalami hal yang sama, plus beberapa kader lainnya. Yang kesemuanya belum pernah dan belum bisa dibuktikan secara jelas pelanggaran dan kesalahannya. ditambah lagi, prosesnya tidak melalui mekanisme dan ketentuan sebagaimana diatur dalam PO - 15/2017 Tentang Penegakan Disiplin Organisasi," jelasnya.

"Saat itu kita semua memilih diam, karena selain mengutamakan menjaga harmonisasi, kita juga masih menjaga etika dan menghormati sesama internal. juga menghindari kesan adanya kepentingan pribadi semata. Kemudian lagi, kami berpikir, sebagaimana saran beberapa senior lainnya, kedepannya dia akan berubah. Tapi terlihat jelas, bukannya berubah, malah semakin menjadi-jadi, bahkan semakin leluasa memecah belah sesama kader,

Dan tragisnya, Kata Cek Sop, "organisasi politik modern seperti Golkar semakin terkesan terlihat seperti gerombolan politik," tegas Yusuf Ishaq, mantan Ketua DPD II Partai Golkar Pidie yang dieranya dianggap berhasil mendirikan Kantor Golkar Pidie yang representatif itu.

Kalau ada pihak, utamanya pengurus teras partai mengatakan, bahwa selama ini TM Nurlif dalam menjalankan roda kepemimpinan partai tidak melanggar ketentuan apapun termasuk AD/ART. Itu jelas bohong besar, dan kami pastikan yang bicara itu tidak mampu membaca dengan baik regulasi dalam partai, konon lagi menguasainya, tegas Cek Sop.

"Jelas kita sudah mengantongi banyak bukti, kalau TM Nurlif telah melakukan pelanggaran serius, sistematis dan disengaja, dalam memimpin golkar di Aceh selama ini. Urai Cek Sop dengan serius," ungkapnya.

Sekarang saya berikan data faktual lain, soal konsolidasi organisasi, pembenahan struktural partai kebawah.

Cek Sop mengatakan, TM Nurlif dan kelompoknya, terkesan sengaja membohongi publik dan DPP, soal Musyawarah Kecamatan yang katanya sudah berhasil secara maksimal itu. ternyata legalitas pemilik suara sah dalam Forum Muscam 'yang dipaksakan' itu kan meragukan, alias bermasalah, malah baru belakangan ini DPD II Kab/Kota ditekan untuk segera membentuk pimpinan desa, diwilayah masing masing.

"Silahkan saja cek fakta ini, atau minta dia buktikan kongkrit, pasti dia dan kelompoknya akan mengelak, dengan beragam cara dan cenderung mengangkat hal lain, atau kewajiban struktural lain yang akan diklaim sebagai prestasi," tegas Cek Sop lagi

"Itu baru 1-2 bukti fakta saja, ada beberapa lainnya lagi yang lebih faktual dan kongkrit, sedang kami siapkan sebagai laporan lengkap ke DPP nantinya, termasuk akan kami laporkan juga, bagaimana problem problem keorganisasian dan kepemiluan selama ini, lebih banyak diselesaikan 'dalam kamar gelap' yang penuh kabut dan sangat tidak transparan," ungkap Yusuf Ishaq semakin bersemangat. 

Lanjutnya, Cek Sop mengatakan, Itu belum lagi jika kita mengupas soal posisi politik golkar dalam pembangunan di Aceh, implementasi karya kekaryaan. semua melihat jelas kan, Golkar diaceh dikerdilkan menjadi sikap personal TM Nurlif sendirian, dan berlanggam seperti oposisi pemerintah daerah.

"Sikap politik partai terbaca bolak balik, dan tidak jelas ujungnya bagi kemaslahatan publik, keputusan cuma mengandalkan mufakat liar beberapa 'orang dekatnya' saja. Malah setahun belakangan ini tidak pernah ada lagi mekanisme rapat rutin seperti pleno dalam memutuskan kebijakan penting partai. itu belum lagi kita bahas, soal kerugian politik golkar dibeberapa wilayah di Aceh, semua dia anggap biasa saja, tanpa beban moral, dan tanpa merasa berdosa," timpal Cek Sop lagi.

"Yang sudah disampaikan oleh banyak kader dan tokoh senior selama ini bukan karangan bebas, kita semua siap kok, jika TM Nurlif berani ksatria dan bernyali, mengadakan temu kader lintas jenjang, kita akan buka bukaan, setiap fakta dan dasar aturan yang dilanggar. Asal berani mengakui nantinya secara sportif, dan legowo bertanggung jawab. Bukan debat kusir dan berargumen mengandalkan mental gerombolan," tegas Cek Sop berapi api.

Menyikapi persoalan tersebut, pihaknya akan segera berkonsolidasi dan berkomunikasi serius ke DPP Partai Golkar, supaya segera diambil langkah cepat, tegas dan terukur dalam membenahi DPD I Partai Golkar Aceh. sehingga akar persoalan yang terjadi ditubuh partai segera terselesaikan, kerusakan tidak berlanjut dan menyebar akut. Secara cepat pula nantinya dillakukan pembenahan dalam menghadapi agenda politik 2024. 

“Akar persoalannya dan faktor utama sudah jelas, ketua partai tidak mungkin dipertahankan lagi, profil dan perilaku TM Nurlif menjadi beban berat partai, maka kami mohon DPP secepatnya bertindak, semua kader disetiap jenjang, semua tokoh senior dan komponen sudah siap, mekanisme tersedia, bisa dengan menunjuk Plt Ketua dahulu, kemudian selanjutnya mengikuti ketentuan organisasi yg berlaku baku. Kalau ini tidak segera dilakukan, jangan salahkan kader nantinya, bila partai ini hancur dan berantakan dalam pemilu 2024,” Pungkas Cek Sop, menutup pembicaraan. []

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda