Senin, 05 Mei 2025
Beranda / Berita / Aceh / Kondisi Memprihatinkan, Perpustakaan Kecamatan di Lhokseumawe Sepi dan Terbengkalai

Kondisi Memprihatinkan, Perpustakaan Kecamatan di Lhokseumawe Sepi dan Terbengkalai

Minggu, 04 Mei 2025 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Perpustakaan Kecamatan di Desa Mesjid Peuntet, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, kini tampak sepi pengunjung dan mengalami kondisi fisik yang memprihatinkan. Foto: Gita/Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Perpustakaan Kecamatan yang terletak di Desa Mesjid Peuntet, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, kini tampak sepi pengunjung dan mengalami kondisi fisik yang memprihatinkan.

Pantauan di lokasi, bangunan yang didominasi cat putih ini terlihat tak terawat. Dinding mulai kusam, daun jendela tampak retak, dan area sekelilingnya dipenuhi semak belukar, menyerupai bangunan terbengkalai.

Tampak kondisi perpustakaan dari dalam dengan lantai berdebu. Foto: Gita/Dialeksis

Perpustakaan yang dibangun pada 2016 itu sebenarnya masih beroperasi setiap hari kerja, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Namun, aktivitas membaca di dalamnya nyaris tidak ada.

Zakil Mubarak, pemuda setempat, mengungkapkan bahwa pada awal-awal beroperasi, perpustakaan ini cukup ramai dikunjungi anak-anak sekolah. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pengunjung perlahan menghilang.

“Ditambah lagi kondisi bangunannya tidak terawat seperti ini, otomatis pengunjung enggan datang,” ujar Zakil kepada Dialeksis.com, Minggu (4/5/2025).

Ia berharap pemerintah dapat merawat kembali perpustakaan tersebut dan memperbarui koleksi buku yang ada, sehingga menarik minat masyarakat untuk datang dan membaca.

“Letaknya strategis, hanya sekitar 50 meter dari Jalan Lintas Nasional Medan-Banda Aceh. Sayang sekali jika dibiarkan terbengkalai,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Lhokseumawe, Ridha Fahmi, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa berbagai jenis buku tersedia di perpustakaan tersebut, mulai dari buku keagamaan hingga bacaan anak-anak.

Di Kota Lhokseumawe, kata dia, terdapat empat perpustakaan kecamatan yang tersebar di Banda Sakti, Muara Satu, Muara Dua, dan Blang Mangat.

“Sebenarnya perpustakaan ini masih beroperasi, tapi minat baca masyarakat yang menurun membuat aktivitasnya tidak maksimal,” ujar Ridha.

Ia mengakui perlunya pemeliharaan rutin, termasuk perbaikan genteng yang bocor serta pembersihan halaman agar pengunjung merasa nyaman.

“Kami sudah turun ke lokasi dan melakukan gotong royong. Ke depan, perpustakaan-perpustakaan lain juga akan dibersihkan. Sayang kalau sudah ada fasilitas seperti ini tapi tidak dimanfaatkan. Masyarakat bisa membaca buku secara gratis,” jelasnya.

Ridha menambahkan, pihaknya akan berkomitmen untuk melakukan pembenahan berkelanjutan demi mendorong minat baca masyarakat Lhokseumawe.

“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Sayang sekali jika perpustakaan yang sudah ada tidak dimanfaatkan oleh masyarakat,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
diskes