Beranda / Berita / Aceh / Konflik TM Nurlif dengan MPW-PP Aceh Ganggu Stabilitas Partai Golkar Aceh

Konflik TM Nurlif dengan MPW-PP Aceh Ganggu Stabilitas Partai Golkar Aceh

Kamis, 25 Maret 2021 21:28 WIB

Font: Ukuran: - +


Tokoh senior Golkar Aceh, Teuku Mudasir. [Foto: AJNN]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Senior Partai Golkar Aceh, Teuku Muddasir mengatakan, konflik internal yang terjadi antara TM Nurlif dengan Majelis Perwakilan Wilayah Pemuda Pancasila (MPW PP) Aceh, sangat memberi efek kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I dan II Partai Golkar Aceh.

“Penyelamatan Golkar terhadap Konflik yang terjadi TM Nurlif dengan MPW PP Aceh, belum ada penyelesaian, tapi imbas nya ke golkar,” kata Muddasir dalam konferensi pers bersama tokoh dan senior Partai Golkar Aceh di kyriad Muraya Hotel, kamis (25/3/2021).

Muddasir mengatakan, jika permasalahan ini tidak segera diselesaikan, maka kehancuran akan merambah ke tubuh Golkar.

“Kami selaku senior partai, meminta semoga TM. Nurlif peka dengan permasalah yang terjadi, jangan lari dari permasalahan dan harus ada niat untuk penyeselaian, jangan sibuk ke kantor Dewan Pimpinan Pusat,” tegasnya.

“Silaturahmi ini lebih ke penyelamatan terhadap partai, dan mencari solusi bagaimana,” sambungnya.

Sementara itu, Mudadasir mengatakan MPW PP Aceh sangat berkontribusi penuh untuk partai Golkar. Dengan konflik yang terjadi banyak dari pengurus MPW PP Aceh tidak ingin terlibat terlalu jauh di dalam Partai Golkar.

“Karena nurlif sendiri tidak mencerminkan seorang pemimpin yang layak jadi panutan,” kata Muddasir.

Lanjutnya, dengan surat yang dikeluarkan oleh MPW PP Aceh kepada 23 Kabupaten/Kota Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PP se-Aceh. Mengintruksikan kepada seluruh kader agar tidak memberi dukungan dan kontribusi apapun atas nama Pemuda Pancasila kepada TM. Nurlif. Hal tersebut dituangkan dalam surat edaran Nomor 100.E1/MPW PP/ACEH/I/2021.

“Kami sayang terhadap Partai Golkar dan empati terhadap kejadian yang terjadi, di saat meninjau dan memantau kegiatan-kegiatan partai Golkar, pengurus DPC PP Kabupaten/Kota tidak ingin membantu dan bergabung lagi,” ungkapnya.

Dengan konflik internal yang terjadi, kata dia, terganggunya statement dari DPD I Partai Golkar untuk mendukung Pilkada Aceh tahun 2022.

“Seharusnya Golkar Aceh harus mengambil peran bagaimana bisa tampil, dengan melihat qanun Aceh pilkada serentak,” ujarnya.

Konferensi pers tesebut juga dihadiri, Zuriat Sufarjo, Merah Sakti, Qamaruzzaman, Husen Banta, Kamaruddin, Iskandar, RS Darmansyah, Sufrijal Yusuf, Rosman Hasmy dan tokoh-tokoh lain yang enggan menyebut namanya. (Nukilan)


Keyword:


Editor :
Jun

riset-JSI
Komentar Anda