Beranda / Berita / Aceh / Konservasi Mangrove, Aksi Pemuda Dalam Penyelamatan Krisis Iklim di Aceh

Konservasi Mangrove, Aksi Pemuda Dalam Penyelamatan Krisis Iklim di Aceh

Senin, 08 Agustus 2022 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Kalangan anak muda Aceh melakukan penanaman 1000 mangrove di pesisir laut Lambadeuk, Peukan Bada. Minggu (7/8/2022).[Foto: Dialeksis/NH]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejumlah Kalangan anak muda Aceh melakukan penanaman 1000 mangrove di pesisir laut Lambadeuk, Peukan Bada. Minggu (7/8/2022).  

Aksi ini merupakan inisiatif dari Komunitas Rumput Liar Aceh yang berkerja sama dengan mahasiswa dan masyarakat desa Lambadeuk.

Direktur Rumput Liar Aceh, Missanur Refasesa mengatakan aksi tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat pesisir Aceh terhadap perubahan iklim dan meminimalisasi dampak bencana alam yang diakibat dari perubahan Iklim.

"penanaman pohon mangrove ini juga sebagai langkah mitigasi terhadap bencana alam dan kemungkinan bencana yang terjadi ke depannya," kata Refa Kepada Reporter Dialeksis.com.

Lanjut Refa, dalam kegiatan ini banyak dilibatkan dari warga lokal. Harapannya agar kedepan pohon yang sudah ditanami bisa dijaga bersama-sama.

"Kami melibatkan warga lokal agar ada rasa kepemilikan terhadap pohon-pohon yang sudah ditanami, harapannya muncul kesediaan untuk menjaga pohon-pohon tersebut,” ujarnya.

Setelah penanaman, Rumput Liar akan melakukan monitoring rutin ke Lambadeuk. Refa mengatakan warga lokal turut dilibatkan dalam proses monitoring.

Sementara itu, Warga Desa Lambadeuk Maryamah mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat. dengan adanya mangrove dirinya tidak susah payah mencari kepiting dan tiram untuk dijadikan lauk sehari-hari.

Ia juga mengatakan adapun kendala yang dihadapi yaitu banyaknya ternak yang berkeliaran di sekitar tanaman mangrove dan sering kali dimakan ternak.

"tanaman mangrove di pesisir ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, Sejak ada tanaman mangrove ini, angin laut tidak terlalu kencang sampai ke rumah kami karena terhalau oleh pohon mangrove,ya kendala banyak sapi disini,"pungkasnya. [NH].


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda