Beranda / Berita / Aceh / Kunci Agar Rumah Sakit di Aceh Layak Jadi Hospital Tourism

Kunci Agar Rumah Sakit di Aceh Layak Jadi Hospital Tourism

Rabu, 08 September 2021 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Aceh Dr Azharuddin. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Aceh Dr Azharuddin, menjelaskan kiat-kiat agar rumah sakit di Aceh memiliki standar yang tinggi dan layak dijadikan sebagai tempat objek wisata kesehatan (Hospital Tourism).

Pertama, harus berani melakukan sesuatu yang berbeda (out of the box). Jika terlepas dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) itu paling ideal, karena nanti tempatnya di Zainoel Abidin, yang merupakan rumah sakit terbesar yang ada, rumah sakit five of excellent dan bisa di standar internasional dan itu bisa menjadi destinasi dari wisata kesehatan. 

"Jadi itu beruntung untuk masyarakat Aceh dan juga nasional kalau Aceh punya unggulan suatu layanan yang daerah lain belum bisa berikan. Contohnya di Sumatera itu belum ada center yang bisa cangkok ginjal, hanya di Zainoel Abidin. Namun, itu tidak jalankan dan tidak dikembangkan dengan baik," ujarnya kepada Dialeksis.com, Selasa (7/9/2021). 

"Jika dapat dikembangkan dengan baik, 5,7 juta penduduk di Aceh dengan bisa melakukan cangkok ginjal, dengan keberhasilan yang tinggi, pasti bisa melakukan layanan yang bagus," tambahnya. 

Azharuddin menjelaskan beberapa tahun yang lalu sudah pernah digagas mau bangun suatu layanan hospital tourism itu di Sabang yang unggulannya itu bedah plastik rekonstruksi, orang tidak perlu ke luar negeri untuk mempercantik diri untuk mengurus rekonstruksi, karena Aceh punya ahli-ahli yang bisa bedah plastik di Aceh. Akan tetapi kembali lagi kepada political will.

"Kalau kepedulian terhadap sektor kesehatan tinggi maka banyak jalan untuk memajukan. Jadi melihat untuk Aceh dengan dana OTSUS atau dengan SILPA yang tinggi diatas 1 Triliun dalam setahun. Kalau memang daerah ada kesulitan dalam keuangan Kementerian sudah mengatakan Aceh layak dan Kemendagri sudah keluarkan izin," ungkapnya. 

"Saya sangat bermimpi mungkin generasi berikutnya bisa menikmati pelayanan yang bagus dan berkualitas. Kalau saya melihat 20 tahun lebih di bidang perumah sakitan bagaimana di luar negeri, saya sangat yakin Aceh bisa," harapnya. 

Saat ini, SDM di Zinoel Abidin saja sudah punya 230 dokter konsultan, apalagi kalau generasi yang sekarang ini mendalami ilmu yang khusus itu sangat luar biasa. [anr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda