Beranda / Berita / Aceh / Limbah Pembakaran Batubara PLTU Nagan Raya Disulap Jadi Batako dan Paving Block

Limbah Pembakaran Batubara PLTU Nagan Raya Disulap Jadi Batako dan Paving Block

Kamis, 17 Maret 2022 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +


PLTU Nagan Raya. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Nagan Raya - Limbah abu sisa pembakaran batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Nagan Raya kini memberi nilai ekonomis bagi masyakarat. Abu sisa pembakaran batubara yang disebut fly ash bottom ash (FABA) tersebut menjadi zat tambahan dalam pembuatan batako dan paving block.

Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Kamis (17/3/2022), FABA yang dihasilkan dari sisa pembakaran batubara mampu mengurangi jumlah penggunaan semen dalam proses produksi batako. Dengan demikian, masyarakat perajin batako dan paving block dapat menekan biaya produksinya.

Mengetahui nilai ekonomis FABA, PLTU Nagan Raya kemudian tergerak untuk membantu masyarakat khususnya pelaku UMKM perajin paving blok dan batako. PT PLN memberikan FABA tersebut kepada masyarakat secara cuma-cuma.

Zulfan Idris Kaban selaku Manager UPK Nagan Raya mengungkapkan, paska dikeluarkan dari kategori Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), FABA dapat dikelola bersama untuk kesejahteraan masyarakat.

Dirinya mengatakan , beberapa kegiatan yang telak dilakukan pihaknya diantaranya pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan paving block dan batako. Pemberian FABA ini dilakukan secara gratis setelah memperhatikan beberapa prosedur yang telah ditetapkan oleh PLN UPK Nagan Raya. 

Kemudian, Manager PLN UPK Nagan Raya yang diwakili Pejabat Pelaksana Lingkungan, Bustami, menyerahkan secara simbolis kepada UMKM perajin batako di Calang, Kabupaten Aceh Jaya, Kamis (03/03/2022). Dalam sambutannya, Bustami menjelaskan bahwa pemberian FABA kepada masyarakat adalah komitmen PLN untuk selalu memberi solusi dan membantu peningkatan taraf hidup masyarakat. 

Dengan penggunaan FABA, kebutuhan semen untuk pembuatan paving block hanya 4% sedangkan untuk batako hanya 3%. Sehingga secara signifikan mampu menekan biaya produksi UMKM. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda