Beranda / Berita / Aceh / Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Tidak Strategis, Pedagang Rukoh Mengeluh

Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Tidak Strategis, Pedagang Rukoh Mengeluh

Jum`at, 20 Mei 2022 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : NH

Tempat Pembuangan Sampah (TPS) pasar Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Jumat (20/5/2022). [Foto: Dialeksis/NH]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pedagang Pasar Rukoh resah terhadap lokasi penempatan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di pasar. Bau busuk yang ditimbulkan dari tumpukan sampah mengganggu aktivitas warga. 

Berdasarkan pantauan Dialeksis.com pada Jumat (20/5/2022) siang di Pasar Rukoh. TPS tersebut sangat berdekatan dengan aktivitas para pedagang dan pemukiman penduduk. 

Pedagang Nasi di Pasar Rukoh, Riski (29) mengatakan letak TPS di pasar Rukoh dekat dengan pemukiman masyarakat. Hal ini membuat dirinya terganggu dengan bau yang timbul dari TPS itu. 

"Letak penempatannya sudah salah. Dekat dengan pemukiman. Kami selalu mencium bau yang ditimbulkannya," ujar Riski Kepada Dialeksis.com. 

Menurut Riski, TPS tidak layak ditempatkan di sana. Dulu masih sistem bak terbuka kemudian sampah diangkut jika sudah penuh. Sekarang sudah permanen dibuatkan tembok pembatas. 

Meski demikian, pedagang dan masyarakat masih tetap membuang sampah di situ. Bahkan sampah sering terbengkalai berhari-hari. 

"Sampah jarang diangkut oleh petugas. Bahkan sampai berhari-hari,” tutur Riski. 

Sementara itu, pedagang nasi uduk, Bang Halim mengatakan, letak TPS di pasar Rukoh sangat tidak strategis. Bau tidak sedap yang ditimbulkan tumpukan sampah di sana membuat dia tidak nyaman berjualan. 

"Saya selalu mencium bau busuk. Pembeli nasi enggan makan di warung saya," kata bang Halim. 

Adapun rumah makan Bang Halim berada tepat di seberang TPS. Setiap hari bau busuk dari tumpukan sampah menyebar ke rumah makan Bang Halim.

Ia berharap Pemerintah Kota Banda Aceh mengambil tindakan tegas dan solusi untuk memindahkan tempat sampah ini agar tidak lagi meresahkan warga setempat dengan hidup berdampingan dengan sampah. [NH]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda