Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa Aceh Minta Oknum Paspampres Aniaya Imam Masykur Diberhentikan

Mahasiswa Aceh Minta Oknum Paspampres Aniaya Imam Masykur Diberhentikan

Senin, 28 Agustus 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara (HMJ HTN) IAIN Langsa, Afinas Qadafi. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Imam Masykur, seorang pemuda berusia 25 tahun asal Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, ditemukan meninggal dunia akibat dugaan penganiayaan oleh oknum Paspampres di Jakarta. Saat ini kasus tersebut tengah dalam proses penyelidikan oleh Pomdam Jaya.

Kasus ini berawal dari Praka RM merupakan anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres bersama dua rekannya berasal dari satuan Direktorat Topografi TNI AD dan satuan Kodam Iskandar Muda melakukan penculikan dan penganiayaan hingga meninggal terhadap Imam Masykur (25) pada Sabtu (12/8/2023).

Beberapa hari kemudian jenazah korban IM ditemukan oleh warga di sebuah sungai di Karawang Barat, Jawa Barat. Pihak keluarga korban sempat membuat laporan ke Polda Metro Jaya.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara (HMJ HTN) IAIN Langsa, Afinas Qadafi mengatakan bahwa tindakan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum Paspampres terhadap warga Bireuen ini perbuatan yang sangat keji apalagi berakhir dengan hilangnya nyawa Imam Masykur.

“Saya, sebagai Ketua Umum HMJ HTN IAIN Langsa, melihat kebejatan yang diduga di lakukan oleh oknum Paspampres yang sangat sungguh perbuatan keji," kata Qadafi kepads dialeksis.com, Senin (28/8/2023).

Qadafi meminta kepada Presiden Jokowi dan Komnasham untuk segera memberhentikan secara tidak hormat pelaku yang diduga sebagai oknum Paspampres. 

Dirinya juga berharap penegak hukum dan lembaga terkait untuk mengusut kasus ini secara menyeluruh dan adil tidak seperti kasus-kasus yang sudah berlalu. 

"Tidak ada tempat bagi tindakan kejam semacam ini dalam masyarakat kita "Culpae poena par esto" - hukuman harus setimpal dengan kejahatannya," ujarnya.

Berbagai video terkait tragedi ini telah tersebar di media sosial. Dalam salah satu video tersebut, Imam Masykur tampak mengalami penyiksaan yang mengerikan, dengan hampir seluruh bagian punggungnya mengalami luka-luka. 

Sementara dalam video lainnya, terdengar suara yang diduga berasal dari Imam Masykur meminta bantuan kepada keluarganya, termasuk Said Sulaiman, untuk mencarikan uang sejumlah 50 juta rupiah.

Qadafi berharap agar tindakan tegas segera diambil untuk mengadili pelaku dan memastikan keadilan bagi keluarga korban. 

"Semoga Imam Masykur mendapatkan keadilan yang pantas atas peristiwa tragis yang menimpanya," pungkasnya. [NH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda