Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa KKN USK di Langsa Manfaatkan Limbah Rumah Tangga Jadi Sabun Batang

Mahasiswa KKN USK di Langsa Manfaatkan Limbah Rumah Tangga Jadi Sabun Batang

Jum`at, 19 Februari 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Proses olahan limbah rumah tangga jadi sabun batang. [For Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Langsa - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Mengajar III (KKNT-MM III) Universitas Syiah Kuala (USK) saat ini sedang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat.

Melalui program KKN ini mahasiswa dapat kembali ke daerah masing-masing diharapkan akan mensejahterakan masyarakat di daerahnya sendiri.

KKN ini dilaksanakan pada saat terjadinya pandemi Covid-19, dimana program dari pengabdian masyarakat dilakukan sesuai protokol kesehatan dan menerapkan konsep 3M.

Salah satu program yang dijalankan oleh para mahasiswa USK yang sedang mengikuti KKN-MM II adalah pencegahan penyebaran covid-19 di kalangan masyarakat, serta mensosialisasikan bagaimana keadaan saat ini akibat terjadinya pandemi yang berkepanjangan.

Dalam hal ini, mahasiswa KKN yang berasal dari Langsa melakukan serangkaian aktifitas pencegahan covid-19 serta peduli terhadap jalannya kepatuhan protokol kesehatan, melakukan kegiatan berupa pembagian masker kepada masyarakat, membuat hand sanitizer, melakukan sosialisasi mengenai vaksin, membuat sabun serta mengajarkan pendidikan dasar kepada anak Sekolah Dasar yang tidak mendapatkan Pendidikan secara cukup karena adanya pandemi ini.

Keadaan pandemi ini membuat mahasiswa harus memutar otak untuk menciptakan kreatifitas-kreatifitas baru, salah satunya adalah pembuatan sabun untuk pencegahan virus covid-19.

Sabun sendiri menjadi salah satu barang penting yang wajib disediakan pada masa seperti ini, karena selain menyebar melalui udara, virus juga dapat menyebar melalui sentuhan maupun benda-benda yang berada disekitarnya.

Jadi, sabun sangatlah berguna untuk membersihkan dan mencegah virus tersebut berkembang biak dan menyebar secara cepat.

Salah satu Peserta KKNT-MM III kelompok PA093, Muhammad Dipo Eksa Reviano Aditia yang berada di Langsa, Kecamatan Langsa Kota, Desa Paya Bujok Blang Paseh melakukan pembuatan sabun batang dari bahan minyak jelanta sebagai pengaplikasian ilmu Teknik Kimia.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu 7 Februari 2021 yang bertujuan untuk mengolah kembali limbah rumah tangga di desa Paya Bujok Blang Paseh.

Proses awal yang harus dilakukan yaitu menyiapkan bahan-bahannya seperti minyak jelanta, pewangi, serai, arang dan NaOH (soda api). Pembuatan sabun melewati beberapa tahap yaitu Pengumpulan minyak, pemurnian, dan pencampuran minyak.

Pertama, yang harus dilakukan adalah mengumpulkan minyak jelanta dari warga sekitar, kemudian melakukan proses pemurnian minyak jelanta untuk menghilangkan warna dan bau dari minyak jelanta lalu pencampuran bahan bahan yaitu NaOH dan minyak jelanta yang sudah dimurnikan dan ditambahkan sedikit air kemudian diaduk hingga menggumpal dan ditambahkan pewangi beserta pewarna untuk memberikan kesan yang lebih menarik, setelah itu tuangkan ke dalam cetakan dan tunggu hingga 2 atau 3 minggu.

Pembuatan sabun ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah rumah tangga yang ada disekitar. Sabun batang dari minyak jelanta ini dapat digunakan untuk mencuci tangan, mencuci pakaian, mencuci serbet dan lain lain.

Kegiatan ini tidak terlalu membutuhkan dana yang terlalu besar sehingga proses pembuatan sabun ini tidak terlalu memangkas kebutuhan lainnya.

Seperti yang kita tau bahwasanya sabun ini dibuat menggunakan bahan tidak terpakai lagi sehingga selain tidak memangkas biaya yang terlalu besar, sabun ini juga dapat menjaga lingkungan yang selama ini tercemar dengan adanya limbah minyak jelanta tersebut.

Pencegahan penyebaran covid-19 tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa KKN, tetapi masyarakat juga harus ikut bahu membahu mencegah penyebaran virus ini menyebar luas.

Karena dampak dari virus tersebut dapat menyebabkan kemerosotan ekonomi bagi masyarakat itu sendiri. Jika menginginkan kehidupan seperti sedia kala, maka hal yang dapat dilakukan adalah pencegahan secara cepat dan tanggap. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.


Keyword:


Editor :
Fira

riset-JSI
Komentar Anda