Beranda / Berita / Aceh / Mendagri Resmikan Pon Yahya Sebagai Ketua DPRA: Amanah Mulia

Mendagri Resmikan Pon Yahya Sebagai Ketua DPRA: Amanah Mulia

Jum`at, 29 April 2022 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fajri bugak
Mendagri resmikan Pon Yahya sebagai Ketua DPRA. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengeluarkan surat keputusan peresmiaan pengangkatan Saiful Bahri alias Pon Yahya sebagai Ketua DPRA sisa jabatan 2019-2024.

Mantan eks Kombatan GAM wilayah Pase ini mengatakan, langkah pertama yang akan ia lakukan setelah ditetapkan sebagai Ketua DPRA ialah meminta masukan kepada semua pihak.

"Langkah pertama lon akan meminta masukan kepada gure-gure lon (Guru-guru saya), ulama-ulama, Mualem, Wali Nanggroe Malik Mahmud dan rakan-rakan anggota Dewan sebagai langkah awai untuk lon melangkah ke tahap berikutnya," kata Pon Yahya, Kamis (28/4/2022) kepada Dialeksis.com.

Poh Yahya mengungkapkan dirinya tetap berkomitmen menjaga hubungan dengan Pemerintah Pusat, Stekholder terkait sehingga apa yang menjadi harapan untuk membangun Aceh kedepannya agar lebih baik bisa terwujud.

 "Selaku Ketua DPRA, lon akan patuh ngen aturan yang sesuai dan yang berlaku," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Pon Yahya mengharapkan masukan maupun dukungan, baik dari media, masyarakat, anggota DPRA untuk sama-sama memberikan kontribusi yang positif kepada dirinya sebagai Ketua DPRA.

"Tentu nyoe mendapat dukungan dari semua pihak. Mustahil bagi lon siroe untuk bisa memimpin," kata Pon Yahya.

Pun demikian Pon Yahya tetap optimis bahwa ia akan berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat Aceh. Sehingga masyarakat Aceh dapat betoi-betoi merasakan kehadiran wakil Rakyat. 

"Nyoe menjadi sebuah amanah yang mulia, lon meulake doa, agar amanah yang diberi jet lon laksanakan dengan sebaik-baiknya, tanpa dukungan dari semua pihak mungkin, lon han mungken diposisi yang lempah mulia, mengemban amanah untuk masyarakat dan Aceh tentunya. Karena itu, lon sangat berharap adanya saran, kritikan, dan dukungan dari seluruh masyarakat nanggroe Aceh, nanggroe Serambi Mekkah," pungkasnya. (Fajri Bugak)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda