Beranda / Berita / Aceh / Nelayan Keluhkan Kelangkaan Solar di Lhokseumawe

Nelayan Keluhkan Kelangkaan Solar di Lhokseumawe

Senin, 22 Oktober 2018 15:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi (Tempo)

DIALEKSIS.COM - Minimnya ketersediaan bahan bakar bagi nelayan di Lhokseumawe menjadi kendala tersendiri bagi nelayan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya mencari ikan.

"Solar sebagai bahan bakar untuk boat nelayan terkadang susah didapat. Bahkan, harus dicari sampai ke SPBU umum yang ada di sekitar Lhokseumawe," ungkap Pawang Hamid, Panglima Laot (lembaga hukum adat laut) Kota Lhokseumawe, Senin.

Ia menjelaskan, kekurangan bahan bakar bagi nelayan menjadi kendala besar. Karena langsung menyentuh pada persoalan utama terhadap aktivitas nelayan dalam melaut. Apabila tidak ada bahan bakar bagi nelayan, maka tidak bisa melaut.

"Kendala bagi kita nelayan, terutama nelayan tradisional dengan boat ukuran kecil, sering pada masalah bahan bakar solar untuk mesin boat. Jika tidak ada bahan bakar maka tidak bisa mencari nafkah," ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar pemerintah untuk memperbesar kuota pasokan bahan bakar bagi nelayan agar kegiatan dan aktivitas melaut bagi nelayan tetap lancar.

Menurut data Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Lhokseumawe, tingkat kebutuhan solar perbulannya untuk aktivitas kegiatan nelayan di kawasan PPI Pusong sebesar 330.050 liter yang digunakan baik oleh boat ukuran besar maupun boat ukuran kecil.

Sedangkan jumlah boat nelayan yang beroperasi di wilayah perairan Lhokseumawe, secara keseluruhan mencapai 118 unit. Dengan rincian, untuk boat penangkap ikan ukurans 5-10 GT sebanyak 16 unit, ukuran boat 11-20 GT sebanyak 16 unit, ukuran 21-30 GT sebanyak 34 unit, sedangkan ukuran boat 31-60 GT sebanyak 45 unit, sementara ukuran 60-100 GT sebanyak 7 unit dan ukuran boat 101- 200 GT sebanyak 1 unit, kata Asmadi, Kepala UPT PPI Pusong. (Antara)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda