Beranda / Berita / Aceh / Nelayan Lampulo Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Nelayan Kecil

Nelayan Lampulo Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Nelayan Kecil

Senin, 03 Oktober 2022 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Petugas SPBN Lampulo sedang mengisi minyak kepada nelayan. [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Kenaikan harga BBM bersubsidi khususnya jenis solar yang kini mencapai Rp6.800 per liter dari sebelumnya Rp5.150 per liter telah memberi persoalan bagi nelayan.

Nelayan asal Lampulo, Zulfikar mengatakan saat ini, nelayan Aceh semakin tercekik karena di tengah BBM naik hasil tangkapan mereka saat ini juga tidak menentu, ditambah harga ikan di pasaran yang sedang menurun. 

"Hasil tangkap saat ini yang tidak menentu, harga ikan di pasaran juga turun drastis karena daya beli masyarakat yang menurun. Tapi mereka tetap melaut," kata Zulfikar Kepada Dialeksis.com, Senin (3/10/2022). 

Zulfikar menambahkan saat ini dirinya juga susah dalam mendapatkan solar dari pangkalan SPBN terdekat. Sering kali dirinya mengantri berjam-jam sampai mendapatkan jatah solar untuk melaut. 

Zulfikar berharap agar jumlah pasokan minyak solar di pangkalan SPBN Lampulo bisa ditambahkan sehingga nelayan di Lampulo bisa melaut dengan mudah. 

"Boat tep-tep (sampan nelayan) ini masuk dalam kategori masyarakat miskin sehingga layak mendapatkan subsidi. Mereka sebenarnya harus mendapatkan prioritas. Bila kuota lebih, baru disalurkan ke nelayan dengan boat besar," kata Zulfikar. 

Sementara itu, pengelola SPBN Lampulo, Muhammad Baidhawi mengatakan pihaknya menerima persediaan minyak solar dari pertamina sebanyak 192 ton per bulan. Itu untuk seluruh nelayan yang berlabuh di TPI Lampulo. 

"Kalau untuk nelayan kita alhamdulillah cukup. Tapi sekarang kan sudah cukup banyak boat disini. Ada yang besar dan kecil. Alhamdulillah bisa tercukupi. Ini kan pangkalan minyak samudera jadi semua boat pasti akan isi minyak disini. Ada boat dari Idi Rayeuk, Lhokseumawe, Meulaboh. Mereka sambil singgah di TPI Lampulo pasti akan isi minyak disini," ujarnya. 

Baidhawi menambahkan pihaknya memberikan minyak solar kepada nelayan sesuai dengan jumlah yang ada di surat rekomendasi dari DKP. 

Menurutnya, ada kala persediaan minyak di SPBN Lampulo sering habis ketika belum sampai akhir bulan. Jika minyak habis biasanya nelayan tidak melaut. 

"Sering juga habis di akhir bulan. Kadang kosong di tanggal 25 dan 26," ujarnya.  

"Untuk nelayan dikasih minyak sesuai dengan surat rekomendasi dari DKP. Kami memberikan minyak kepada nelayan sesuai dengan surat rekomendasi. Kadang kan mereka melaut sampai berhari-hari, mereka minta minyak cadangan," pungkasnya. [NH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda