Beranda / Berita / Aceh / Ngebet PNS atau Anti-PNS?

Ngebet PNS atau Anti-PNS?

Minggu, 24 November 2019 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Oriza Keumala, pengusaha muda di Banda Aceh yang mengajak anak muda jangan hanya berorientasi untuk menjadi PNS. [Foto: Sara Masroni/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibuka sejak 11 hingga 24 November 2019. Para 'pemburu NIP' itu berduyun-duyun menyiapkan berbagai berkas yang dibutuhkan dan dipersyaratkan.

Salah satunya Adi Saputra. Warga Desa Lambiheu Siem, Kabupaten Aceh Besar ini sudah sejak sebulan lalu mempersiapkan berkas pendaftaran online CPNS agar bisa mengikuti tahap selanjutnya.

"Kalau jadi PNS itu lebih terjamin aja gajinya per bulan," kata Adi, salah seorang pendaftar CPNS saat ditanya Dialeksis.com, Sabtu (23/11/2019).

"Kalau kerjaan lain gajinya kecil, terus kadang ada kadang juga tidak," tambahnya.

Saat ini Adi tengah persiapan ujian seleksi dengan memperbanyak bacaan dan pembahasan soal tes CPNS di internet.

"Saya hanya memanfaatkan apa yang sudah ada di internet, itu saja," kata Adi.

Ia berharap, jika lulus PNS nanti bisa lebih aman soal pendapatan karena tidak perlu berpikir keras soal isi rekening yang secara otomatis masuk setiap bulannya.

Sementara, hal berbeda justru diungkapkan Oriza Keumala. Menurutnya, anggapan PNS sebagai jalan hidup yang layak adalah sebuah mindset yang salah.

"Di era keterbukaan dunia informasi dan digitalisasi seperti sekarang, harusnya menjadi PNS bukanlah pilihan," kata Oriza yang juga Owner Paradigmacafe.id, salah satu coffee shop di Banda Aceh ini.

Menurutnya, anak muda justeru harus berani menantang dirinya ke level yang lebih tinggi dengan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

"Semua bisa dipelajari di internet, kenapa harus jadi PNS kalau masih banyak peluang lain yang sekiranya bisa dimanfaatkan, lebih menghasilkan dan mampu menciptakan peluang bagi orang banyak," ungkapnya.

"Sebagai milenial, mari kita tantang diri ini untuk lebih lelah, lebih kerja keras. Jangan pernah takut salah dan gagal karena itu semua bagian dari proses panjang menuju sukses," tambahnya.

Oriza juga berharap anak-anak muda di Aceh ke depan lebih kreatif dan mampu menangkap peluang. 

"Menganggap PNS sebagai satu-satunya cara mengamankan pendapatan, saya kira itu tidak tepat. Sebab dunia wirausaha nyatanya lebih dari yang diharapkan. Hanya saja kita mau atau tidak," pungkas milenial yang juga entrepreneur itu.(sm)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda