Beranda / Berita / Aceh / Orangtua Wajib Tahu Penyebab Bayi Kuning dan Cara Mengatasinya

Orangtua Wajib Tahu Penyebab Bayi Kuning dan Cara Mengatasinya

Rabu, 08 Desember 2021 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Talkshow bersama RSIA bersama dr. Ira Silvia, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak RSIA dan dr Imam Zahari, Sp. OG sebagai Dokter Spesialis Obsteri Ginokologi RSIA. [Foto: Tangkap Layar]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebagian besar orang tua tentu mengetahui penyakit kuning atau bayi kuning. Penyakit ini merupakan sebuah kondisi yang biasa dialami oleh bayi baru lahir. Meski pada umumnya tidak berbahaya, para orang tua perlu memperhatikan beberapa hal. Terutama jika sang bayi menunjukkan tanda-tanda penyakit kuning.  

Hal itu disampaikan oleh Dokter spesialis anak, Ira Silvia dari Rumah Sakit Ibu dan Anak  dalam talkshow bertema "Kenali kuning pada bayi, cepat teratasi, bayi sehat?"  yang disiarkan langsung di kanal youtube Serambifm yang dikutip Dialeksis.com,  Selasa (7/11/2021).

dr. Ira mengatakan kuning pada bayi terjadi pada kulit bayi yang menjadi kuning dan biasanya terjadi hanya pada bayi, tapi tidak juga semua bayi. Bayi kuning lebih dikenal dengan hiperbilirubinemia. 

"Hiperbilirubinemia ini adalah akibat asupan asi dari awal lahir biasanya 2-3 bayi tidak dapat asi (asinya belum keluar/susah keluar). Jadi ini adalah salah satu faktor penyebab kulit bayi mudah menjadi kuning," jelasnya.

dr. Ira juga menyampaikan, selain faktor asupan asi, ada juga beberapa faktor lain yang menyebabkan kulit bayi mudah menjadi kuning seperti berat badan lahir kecil atau disertai dengan BBLR, bayi prematur itu angka persentase untuk menjadi kuning lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang cukup bulan, sekitar 80%-90% sementara bayi yang cukup bulan itu sekitar 50%-70%.

“Bayi rawatan yang dirawat di rumah sakit karena beberapa faktor sehingga bayinya harus dirawat kemudian juga beberapa perbedaan rhesus antara ibu dengan bayi dan juga perbedaan antara golongan darah antara ibu dan bayi, semua faktor ini sudah sangat cukup mendukung untuk terjadinya kuning pada bayi,” jelasnya lagi.

Ia menambahkan, untuk awal-awalnya tidak berbahaya tetapi jika tidak memantau evaluasinya, itu bisa sampai ke otak dan menyebabkan ensefalopati atau kuningnya masuk ke otak sehingga tumbuh kembang anak menjadi tidak sesuai dengan usianya. 

Selain itu, dr. Iman Zahari ahli kandungan mengatakan bahwa ada beberapa faktor penyebab bayi lahir kecil dan apa kaitannya dengan kuning pada bayi. Katanya, kaitan dengan kehamilan sebenarnya kehamilan yang seperti apa yang berpotensi kedepannya sehingga menyebabkan bayi kuning? Kembali lagi ke 'bagaimana bisa wanita hamil dalam keadaan yang sehat?'

 Pertama, bagaimana usia reproduksinya? bila reproduksinya adalah sekitar 18-35 tahun untuk wanita itu adalah usia reproduksi yang sangat baik, nah potensi untuk terjadinya kelainan di dalam kehamilan itu berkurang seperti berat badan bayi lahir rendah ataupun prematur itu berkurang.

dr. Iman juga mengatakan kenapa bisa demikian? karena memang organ reproduksi wanita yang baik itu adalah di masa 18-35 tahun, kemudian saay seing menghimbau pada pasien mengenai jarak kehamilan, seperti yang kita ketahui bersama untuk jarak kehamilan yang baik itu adalah diatas 2 tahun, nah apabila kurang dari 2 tahun kandungan wanita itu masih belum siap untuk menjalani lagi masa kehamilan sehingga kembali lagi seperti tadi, terjadi 'komplikasi kehamilan' yang berujung memberikan produk seorang anak yang mengalami gangguan.

“Kemudian jumlah paritas, jumlah paritas itu adalah jumlah berapa kali melahirkan dan 'bagaimana bisa dibilang jumlah paritas yang baik?' seorang wanita memiliki jumlah paritas yang baik itu adalah 3 anak, di atas itu bisa berpotensi menyebabkan mengalami gangguan di masa kehamilan,” ucapnya.

dr. Iman juga menambahkan, perlu untuk mengontrol kehamilan, semuanya itu bila dicermati tidak hanya gangguan kuning pada anak namun juga gangguan-gangguan lainnya seperti respirasi distress pada bayi juga bisa berkurang jika kehamilan itu bisa dijaga. 

 Kata dia, untuk berat badan bayi lahir rendah itu sendiri juga bisa disebabkan karena memang bulannya yang tidak cukup atau kadang-kadang bulannya yang cukup tapi malah beratnya yang kurang.

“Nah biasanya itu terjadi kelainan hambatan aliran darah antara ibu dan bayi sehingga terjadi kekurangan asupan nutrisi pada bayi yang menyebabkan bayi lahir kecil yang memiliki komplikasi 'kuning', bisa itu kuningnya karena memang normal atau memang ada penyakit atau organ yang mengalami kelainan pada tubuh si bayi tersebut,” jelasnya.

Ia menyarankan,  sebelum hamil setiap wanita harus sudah melakukan konsultasi, suplementasi apa saja yang dianjurkan untuk ibu hamil untuk melewati fase kehamilan.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda