Beranda / Berita / Aceh / Partai Aceh Kembali Berkilau di Pemilu 2024 dengan "Reborn" yang Spektakuler!

Partai Aceh Kembali Berkilau di Pemilu 2024 dengan "Reborn" yang Spektakuler!

Kamis, 18 Januari 2024 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia
Tangkapan layar chanel Youtube Jalan Ary Official. 

DIALEKSIS.COM | Aceh - Melalui platform YouTube Jalan Ary Official dengan tema "Reborn Partai Aceh di Pemilu 2024," Dialeksis.com tertarik untuk mengulas lebih lanjut. Aryos Nivada, Dosen FISIP Universitas Syiah Kuala dan Host Jalan Ary, membawa kita menyelami sejarah lahirnya Partai Aceh.

Menurut Aryos, Partai Aceh lahir dari kesepakatan MoU Helsinki antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, yang kemudian diwujudkan dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh. 

Bagi Aryos, Partai Aceh bukan hanya sebuah partai politik lokal; lebih dari itu, ia telah menjadi identitas politik kedaerahan yang unik di Aceh, mencerminkan ancaman bagi keanomalian sistem politik nasional.

Mengulik perjalanan Partai Aceh, Aryos menyampaikan bahwa pada pemilu pertama tahun 2009, partai ini memenangkan 33 dari 64 kursi di DPRA, menunjukkan kepercayaan besar masyarakat dan menjadi harapan besar Aceh sendiri.

Namun, dalam perjalanannya, keterwakilan Partai Aceh di parlemen mengalami penurunan signifikan, dari 29 kursi pada pemilu 2014 menjadi 18 kursi pada pemilu 2019 dari total 81 kursi yang tersedia. 

Aryos mencatat perubahan signifikan dalam kelembagaan Partai Aceh yang semakin inklusif, menunjukkan kematangan politik dalam menyesuaikan diri dan memenuhi kebutuhan partai untuk tetap relevan dan berjaya.

Ia menjelaskan lagi, bahwa inklusivitas Partai Aceh tercermin dari keterlibatan kaum intelektual, kader non-kombatan GAM, sistem kepertaian, dan respons terhadap reaksi publik. Meskipun kursi Partai Aceh menurun, Aryos yakin bahwa pada Pemilu 2024, partai ini akan mengalami "reborn" dengan peningkatan sekitar 5-6 kursi dari total 18 kursi sebelumnya.

Terkait "reborn" Partai Aceh, Aryos menyoroti strategi melibatkan kembali tokoh sentral seperti Muharuddin, Tgk. Anwar, dan Tgk. Ermiadi Abdurrahman, serta keterlibatan mantan bupati/walikota yang habis masa jabatan dua periode.

Tolak ukur lainnya Partai Aceh reborn, Aryos melihat bahwa relasi dengan kerja politik Pilpres, tampilan format baru kepengurusan lintas golongan, dan kehadiran mantan politikus dari partai nasional akan semakin memperkuat "reborn" Partai Aceh di Pemilu 2024.

Pemberian pembelajaran dari Aryos Nivada bukan hanya tentang kemenangan di masa lalu, tetapi juga sebagai panduan bagi partai lokal lainnya. Dia menekankan pentingnya otokritik, inklusivitas, dan adaptasi terhadap dinamika politik sebagai kunci keberhasilan partai di tingkat lokal. Partai Aceh bukan hanya cerminan sejarah, tetapi juga inspirasi bagi partai lokal lain untuk terus berkembang dan memperoleh dukungan masyarakat.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda