DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Suasana penuh semangat terlihat di Aula Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Senin (15/9/2025), saat lebih dari 70 mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan dari berbagai tingkatan semester mengikuti kuliah umum bertema “Perspektif Tambang Aceh di Generasi Muda Teknik Lingkungan: Potensi, Dampak, dan Pengelolaannya.”
Kegiatan ini menghadirkan Muhammad Hardi, ST, MT, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Aceh, sekaligus Inspektur Tambang Aceh Kementerian ESDM, yang membawakan materi mengenai realita aktivitas pertambangan minerba di Aceh, mulai dari tahap eksplorasi, operasi produksi, hingga pascatambang.
Acara ini dibuka oleh Kepala Program Studi Teknik Lingkungan, Husnawati, M.Sc. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah untuk berbagi pengalaman kepada mahasiswa, serta berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan di masa mendatang.
Dalam paparannya, Hardi menekankan bahwa tambang di Aceh memiliki manfaat besar bagi pembangunan daerah, baik dari sisi ekonomi, sosial, infrastruktur, energi, maupun ilmu pengetahuan.
Namun, ia juga menegaskan pentingnya pengelolaan dampak lingkungan agar pertambangan tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga memberikan keberlanjutan bagi masyarakat dan generasi mendatang.
“Pertambangan bukan hanya soal menggali sumber daya alam, tapi juga tentang menjaga keseimbangan lingkungan dan memberi manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat. Generasi muda Teknik Lingkungan adalah garda terdepan yang akan mengawal hal ini,” ujar Hardi.
Dalah halnya sebagai Inspektur Tambang, Hardi juga menegaskan bahwa peran pengawasan pertambangan di Aceh tidak hanya soal kepatuhan teknis, tetapi juga memastikan seluruh aktivitas usaha pertambangan berjalan sesuai prinsip keberlanjutan.
Sementara itu, sebagai Sekjen PERHAPI, ia menegaskan dedikasi organisasi dalam mencerdaskan generasi muda, mendampingi pemerintah, serta peduli terhadap masa depan tambang Aceh.
Kuliah umum ini disambut antusias mahasiswa yang mendapatkan wawasan baru mengenai bagaimana pertambangan Aceh dapat memberikan manfaat besar sekaligus tantangan yang harus dikelola dengan ilmu, teknologi, dan kepedulian lingkungan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Teknik Lingkungan UIN Ar-Raniry semakin siap menjadi agen perubahan dalam mewujudkan pertambangan yang berkelanjutan di Aceh. [*]