Beranda / Berita / Aceh / Pelabuhan Ulee Lheue akan Sepenuhnya Menerapkan Pembayaran Non Tunai

Pelabuhan Ulee Lheue akan Sepenuhnya Menerapkan Pembayaran Non Tunai

Sabtu, 15 Agustus 2020 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kapal Muatan Penumpang (KMP) yang melayani penyeberangan Banda Aceh-Sabang berada di kawasan pelabuhan Ulee Lheue. [Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pelabuhan Ulee Lheue, pelabuhan penyeberangan yang melayani pelayaran kapal feri dan kapal cepat antara Banda Aceh dan Sabang, akan sepenuhnya menerapkan elektronifikasi transaksi keuangan alias pembayaran non tunai di setiap pelayanannya.

Masa uji coba pembayaran non tunai pada layanan perparkiran berjalan sukses selama enam bulan terakhir. Selanjutnya, pembayaran digital juga akan diterapkan untuk pembelian tiket kapal dan transaksi di setiap gerai yang ada di pelabuhan. 

Hal tersebut mengemuka dalam rapat evaluasi penerapan elektronifikasi Pelabuhan Ulee Lheue yang digelar melalui video conference, Jumat (14/8/2020). Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengikutinya dari ruang media center di balai kota. Rapat juga diikuti oleh Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh Zainal Arifin Lubis dan unsur perbankan lainnya serta dinas terkait. 

Aminullah menyampaikan apreasiasi dan terima kasih kepada BI yang telah menginisiasi program elektronifikasi keuangan di Pelabuhan Ulee Lheue. "Di tengah situasi pandemi Covid-19 sekalipun, perhatian BI tak pernah kendur untuk kemajuan Banda Aceh," kata Aminullah.

Menurut wali kota, elektronifikasi keuangan akan menunjang program smart city Banda Aceh. "Selain di pelabuhan, kita juga sedang menyiapkan sistem perparkiran digital, salah satunya di Jalan Diponegoro, depan Pasar Aceh. Insyaallah mulai September. Pembayaran non tunai akan meminimalkan penggunaan uang kertas yang berisiko menularkan virus Corona seperti saat ini. Selain itu, kita yakin penerimaan PAD kota juga akan turut meningkat,” ungkapnya. 

Banda Aceh pun sebut Aminullah, siap menjadi pelopor elektronifikasi transaksi keuangan di Aceh. "Tadi seperti disampaikan Pak Zainal Kepala BI, Transaksi non tunai masih sangat rendah di Aceh. Untuk itu, kami menyukseskan program-program yang digagas oleh BI, termasuk memasyarakatkan penggunaan QRIS -standdarisasi pembayaran dengan metode QR Code dari BI," ungkap Aminullah. (HBA)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda