Beranda / Berita / Aceh / Pemerintah Aceh Gelar MQK Ke-2 Tahun 2021, Total Hadiah Rp1,4 Milyar

Pemerintah Aceh Gelar MQK Ke-2 Tahun 2021, Total Hadiah Rp1,4 Milyar

Rabu, 13 Oktober 2021 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke-2 Tahun 2021 di Asrama Haji Banda Aceh. [Foto: Disdik Dayah Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh menggelar acara Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke-2 Tahun 2021 di Asrama Haji Banda Aceh yang akan berlangsung dari tanggal 13 hingga 16 Oktober 2021. 

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri S.Ag M.H dalam laporannya menyampaikan pelaksanaan MQK ini sebagai ajang evaluasi dalam rangka melahirkan kader-kader ulama muda di masa yang akan datang. 

"Ajang ini juga memiliki tujuan agar santri dayah Aceh terseleksi dengan baik untuk mengikuti kegiatan MQK tingkat nasional dalam rangka mengharumkan nama Aceh di kancah nasional," ujarnya. 

Zahrol melaporkan, pada MQK kedua ini diperlombakan 10 Cabang, yaitu Tingkat Ula 2 Cabang (Ahklak dan Tauhid), Tingkat Wustha 4 Cabang (Fiqh, Tarikh, Tafsir dan Hadist) dan Tingkat Ulya 4 Cabang (Nahwu, Ushul Fiqh, Ilmu Tafsir dan Balaghah) dengan total peserta 380 orang, Pendamping 80 orang dan official 80 orang. 

"Acara ini akan berlangsung di Asrama Haji Banda Aceh dari tanggal 13 Oktober sampai dengan 16 Oktober 2021," jelasnya. 

Ia juga menjelaskan panitia penyelenggara yaitu Dinas Pendidikan Dayah Aceh menyediakan hadiah berupa Piala dan Dana Pembinaan yang diberikan kepada Juara I Sebesar Rp 20.000.000, Juara II Sebesar Rp 15.000.000, Juara III Sebesar Rp 12.000.000, Juara Harapan I Sebesar Rp 10.000.000, Juara Harapan II Sebesar Rp 8.000.000 dan Juara Harapan III Sebesar Rp 6.000.000.

"Total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp 1,4 Milyar lebih," sebutnya.

Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT yang diwakili oleh Asisten I Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh Dr M Jafar SH M.Hum menyampaikan 3 hal dalam sambutannya.

Pertama, bahwa perlombaan ini tidaklah dipandang sebagai sebuah kegiatan rutinitas Pemerintah Aceh saja. Juga bukan hanya sebagai ajang perlombaan dan berkompetisi dalam membaca dan menela’ah kitab kuning berbahasa arab. Kita mesti melihat bahwa esensi pergelaran perlombaan ini, di samping sebagai sarana meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab kuning, juga sebagai ajang memperkuat ukhuwah dan mempererat silaturahim antar sesama santri. Sehingga diharapkan akan melahirkan kesadaran kita untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat.

Kedua, karena masih dalam kondisi pandemi COVID- 19, maka perlombaan tahun ini diadakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Meskipun demikian, kita mengharapkan agar kegiatan ini tetap dapat menambah minat para santri untuk terus meningkatkan kemampuan dalam membaca kitab serta mengupayakan agar kandungan dan isi kitab kuning benar-benar tertanam dalam dan pikiran dan hati para santri.

Dan Ketiga, penyelenggaraan perlombaan ini dipastikan dapat menjadi salah satu sarana untuk menjaga kemurnian warisan ulama dan guru-guru kita melalui tradisi membaca, mengkaji dan menalaah kitab kuning, sehingga akan tetap terawat eksistensinya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

"Upaya menjaga kemurnian tradisi inilah yang menjadi misi dan tujuan penting Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh untuk mengadakan Musabaqah Qiraatil Kutub - II Tahun 2021 ini," pesan Gubernur. 

Gubernur Nova Irianyah juga menyampaikan bahwa atas nama pribadi dan Pemerintah Aceh, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada panitia pelaksana serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Ke-II Aceh Tahun 2021 ini. 

Menurut Gubernur, event MQK ini memiliki makna yang sangat penting, dalam rangka mendorong semangat para santri dayah atau pesantren untuk gemar, mahir membaca, serta mempelajari kandungan kitab kuning berbahasa Arab.

Oleh karena itu, Gubernur berharap agar pelaksanaan event MQK-II tahun ini bukanlah sekedar mempertahankan tradisi dan menghidupkan budaya kelimuan di kalangan para santri dayah/pesantren. 

"Kegiatan ini harus berdampak positif bagi para santri, untuk sedini mungkin mempersiapkan diri menjadi ulama, teungku dan ahli ilmu agama," harapnya.

Terakhir, Gubernur mengucapkan selamat kepada Kafilah MQK yang mengikuti perlombaan, semoga mendapatkan nilai dan hasil yang terbaik. Begitu juga kepada seluruh dewan hakim, kami mengucapkan selamat bertugas menjadi tim penilai yang jujur, objektif dan akuntabel, ucapnya yang dibaca M Jafar. [DDA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda