Beranda / Berita / Aceh / Pendopo Bupati Bireuen Akan Dijadikan Museum Juang

Pendopo Bupati Bireuen Akan Dijadikan Museum Juang

Senin, 12 Juli 2021 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fajri

Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen akan memberikan nama baru untuk Pendopo (Meuligoe) Bupati Bireuen sebagai "Museum Juang". [Foto: Mudi Foto]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen akan memberikan nama baru untuk Pendopo (Meuligoe) Bupati Bireuen sebagai "Museum Juang".

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen Muhammad Al Muttaqim S.Pd.M.Pd melalui Kabid Kebudayaan Reza Fitria S.S.I. M.Sc, kepada Dialeksis.com, Senin (12/7/2021).


Meuligoe (Pendopo) Bupati Bireuen. [Foto: Mudi Foto]

Reza Fitria mengatakan, Bupati Bireuen sudah mengeluarkan SK Nomor 561 Tahun 2020 Tentang Penetapan Komplek Pendopo atau Meuligoe Bupati Bireuen sebagai bangunan dan lingkungan cagar budaya. Dan bangunan Meuligoe Bupati Bireuen masuk dalam salah satu bangunan kategori cagar budaya.

"Saat ini sedang proses meminta izin pengelolaan dari Bagian Umum Setdakab Bireuen supaya dapat segera dilimpahkan ke Bidang Kebudayaan,"kata Reza Fitria didampingi Kasie Cagar Budaya dan Permuseuman Nova Radhi S.Pd.

Fitria menambahkan, kalau tidak ada kendala dijadwalkan peresmian Museum Juang akan dilakukan bertepatan dengan perayaaan Hari Jadi Kabupaten Bireuen (HUT) Ke-22 tepatnya 12 Oktober 2021.

"Kita berharap dukungan seluruh lapisan masyarakat Bireuen. Museum Juang setelah diresmikan akan menjadi sebuah situs Cagar Budaya," jelas Reza Fitria seraya berharap kepada masyarakat bila ada  menyimpan peralatan yang digunakan pada masa perjuangan untuk dapat di simpan di Museum Juang.

Sebagaimana diketahui Meuligoe (Pendopo) Bupati Bireuen merupakan bangunan berasitektur zaman kolonial Belanda.

Meuligoe ini merupakan gedung kediaman resmi Bupati Kabupaten Bireuen. Di Meuligoe ini, Soekarno pernah menginap dan menjalankan roda pemerintahan negara selama seminggu disini sejak kedatangannya pada 16 Juni 1948. (Fajri Bugak) 

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda