Beranda / Berita / Aceh / Peneliti JSI Kritik Tulisan Denny Indrayana soal Keterlibatan Jokowi di Pilpres 2024

Peneliti JSI Kritik Tulisan Denny Indrayana soal Keterlibatan Jokowi di Pilpres 2024

Kamis, 27 April 2023 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Peneliti Jaringan Survei Inisiatif (JSI) Fauza Andriyadi


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Peneliti Jaringan Survei Inisiatif (JSI) Fauza Andriyadi, menyikapi beredarnya tulisan Guru Besar Hukum Tata Negara UGM Denny Indrayana tentang 10 skenario Presiden Joko Widodo memenangkan Pemilu Presiden 2024.

Salah satunya mencadangkan Capres Prabowo Subianto dengan Cawapres Airlangga Hartarto guna memuluskan kemenangan Capres Ganjar Pranowo.

Tulisan itu dapat diakses di https://integritylawfirms.com/indonesia/2023/04/24/bagaimana-jokowi-mendukung-ganjar-mencadangkan-prabowo-dan-menolak-anies/

Menurut Fauza Andriyadi, tulisan Denny Indrayana itu adalah kesadaran konstekstual untuk tidak memperpanjang dosa konstitusional dari seorang aktivis 2 jari (Presiden Jokowi). 

Mestinya, kata Fauza, kesadaran seperti itu juga dimiliki oleh para aktivis 2 jari lainnya demi menyelamatkan bangsa ini. Ironisnya, ketakutan lebih besar dari pada keberanian sehingga banyak yang mengambil posisi aman dan diam. 

“Maka benar kata pepatah *negeri bisa hancur karena banyaknya orang baik yang memilih diam,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Kamis (27/4/2023). 

Menurutnya ulasan Denny, sangat detail tentang skenario Pemilu 2024 sudah disetting jauh-jauh hari. Baginya, siapa pun yang mau setting Pemilu, itu adalah hak demokratis setiap anak bangsa. Namun, jika seorang presiden ikut membuat settingan, di sinilah kesalahan konstitusi itu.

“Presiden adalah kepala negara. Mestinya, seorang presiden ambil posisi sebagai kepala negara, tidak usah ikut menyeting Pemilu,” tegasnya. 

Begitu pula para aktivis, kata Fauza, jika memang sudah nyata ada sesuatu yang bertolak belakang secara konstitusi dan faktual, mengapa harus diam saja? Negeri ini butuh aktivis yang berani bersuara demi kebenaran, bukan berani diam demi posisi aman.

Ingat mars Pemilu masa Orde Baru

Pemilihan umum telah memanggil kita

Sluruh rakyat menyambut gembira

Hak demokrasi Pancasila

Hikmah Indonesia merdeka

“Ada nilai luhur yang sangat dalam pada lirik mars tersebut. Seluruh anak bangsa harus sadar akan hal tersebut,” tuturnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda