Beranda / Berita / Aceh / Penerima KUR BSI Capai Ratusan Juta, Jokowi: Hati- hati Manajemen Harus Ada Pencatatan

Penerima KUR BSI Capai Ratusan Juta, Jokowi: Hati- hati Manajemen Harus Ada Pencatatan

Sabtu, 11 Februari 2023 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat Peluncuran Kartu Tani Digital dan KUR BSI dilakukan di Lapangan Komplek PIM, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Jumat (10/2/2023). 


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Presiden Jokowi menyerahkan Kartu Tani para petani dan menyerahkan KUR BSI ke pelaku usaha di Aceh Utara.

Presiden Jokowi juga mengingatkan para penerima KUR ini agar memanfaatkan modal usaha ini dengan baik dan mencatat pengeluaran dengan baik. 

M Nasir, salah seorang penerima KUR yang memiliki bengkel cat mobil berkesempatan bercerita tentang usahanya kepada Presiden Jokowi. 

Dirinya mendapat penambahan pinjaman usaha dari BSI, karena dia mampu membayar cicilan dengan baik kepada BSI, sehingga dia diberikan kepercayaan oleh BSI untuk mendapat modal tambahan senilai Rp400 juta dari BSI. 

Selama ini Nasir sukses memajukan manajemen bisnisnya karena produktif melakukan pencatatan manajemen. Sehingga dapat mengevaluasi dan mempelajari jika ada kekeliruan dalam catatan pemasukan per hari atau per bulan. 

“Nasir patut dicontoh, Manajemen harus ada pencatatan baik itu pencatatan per hari atau per bulannya, Itu penting. Jika di catatan per hari atau perbulan itu bagus, kita bisa mempelajari kekeliruan di managemen,” kata Jokowi.

Jokowi berpesan kepada seluruh penerima KUR itu, pebisnis pemula itu tidak harus memiliki modal dengan jumlah besar. Dimulai dengan modal kecil akan juga bisa menjadi sukses apabila konsisten dan produktif. 

“Yang bagus itu naik kelas. Sehingga akarnya kuat, kanapa saya bisa ngomong gini, karena saya mengalami itu. Dulu saya ambil pertama 10 juta, lalu naik jadi 20 juta, pelan- pelan,” sebutnya 

Jokowi juga mengingatkan agar para penerima KUR berhati-hati dalam menggunakan pembiayaan yang mereka terima dari BSI. Presiden mengingatkan pembiayaan tersebut harus digunakan untuk usaha yang produktif bukan konsumtif.

“Pembiayaan di BSI bisa sampai Rp 500 juta asal usahanya lancar dan pembayarannya lancar. Hati-hati dalam penggunaannya, jangan dibelikan mobil, hati-hati. 6 bulan gagah habis itu mobil ditarik. Pembiayaan harus betul-betul disiplin dan harus tiap bulan disiapkan untuk angsurannya. Kalau diberi pembiayaan seperti itu jangan tergesa-gesa untuk mencari kesenangan,” ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi berharap dengan penyaluran tersebut dapat lebih meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Aceh. 

“BSI berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Aceh dalam meningkatkan dan mendorong roda perekonomian khususnya di sektor UMKM guna menaikkan taraf hidup. Salah satunya lewat penyaluran KUR, yang Alhamdulillah tiap tahunnya terus meningkat baik dari sisi penyaluran maupun jumlah penerima manfaatnya,” kata Hery. 

Di Provinsi Aceh, Hery mengatakan, BSI memiliki catatan positif dalam penyaluran salah satu stimulus pemerintah di sektor UMKM tersebut. 

Hingga Desember 2022, penyaluran KUR BSI Region I Acehmencapai angka Rp2,79 triliun atau naik senilai Rp1,19 triliun secara tahunan. Angka penerima KUR pun meningkat dari 30.943 nasabah pada 2021 menjadi 39.872 nasabah pada akhir 2022 atau bertambah 8.929 nasabah.

Hery menyebut sebagai bank syariah terbesar, BSI akan terus berupaya memberikan solusi bagi masyarakat Aceh dengan menjadi sahabat finansial, spiritual, dan sosial. 

“BSI sekarang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Aceh. Bersama-sama kita harus bisa membawa Aceh keluar dari jerat kemiskinan dan memberikan angin segar bagi kemajuan provinsi ini,” tutupnya. 

Adapun untuk kinerja, BSI Regional I Aceh menunjukkan torehan yang positif sepanjang 2022. Dari sisi aset BSI Regional I Aceh bertumbuh 11,98% secara tahunan ke angka Rp18,32 triliun. 

Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 10,45% secara tahunan menjadi senilai Rp16,10 triliun dan pembiayaan naik 15,19% secara tahunan menjadi Rp16,94 triliun. (RG)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda