Beranda / Berita / Aceh / Penjelasan Kadisnak Aceh Soal Sapi Kurus: Itu Sapi di Kandang Karantina

Penjelasan Kadisnak Aceh Soal Sapi Kurus: Itu Sapi di Kandang Karantina

Jum`at, 05 Juni 2020 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ist.

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Peternakan Aceh drh. Rahmandi, M.Si., menjelaskan apabila kondisi sapi yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Dinas Inseminasi Buatan Ingkubator (UPTD IBI) Saree masih dalam keadaan normal, walau sebagian sapi dikarantina karena bermasalah sehingga tampak kurus, namun secara keseluruhan tidak ada masalah. 

"Memang ada sapi kurus yang dikarantina karena sakit atau bermasalah dengan pertumbuhan, itu biasanya bisa sampai 10%," kata Rahmandi ketika mengunjungi area sapi bersama awak media di UPTD IBI Saree, Aceh Besar, Jum'at (5/6/2020). 

Rahmandi yang didampingi Kepala UPTD IBI Saree drh. Zulfadli menjawab pemberitaan media yang mendiskriditkan terkait masalah sapi kurus dan banyak yang mati. Rahmandi menyebut tingkat kematian 2 persen saja. 

Dijelaskannya, saat ini jumlah sapi yang ada di UPTD IBI Saree sebanyak 480 ekor yang dibagi dalam beberapa cluster kandang pemeliharaan, antara lain; Kandang Penggemukan (kondisi sapinya besar, gemuk dan sehat), Kandang Sapi betina dalam keadaan bunting (sapi betina tidak boleh terlalu gemuk karena harus dipersiapkan untuk kebuntingan dengan berat badan diatur), Kandang sapi untuk Pemulihan dari proses penanganan, dan Kandang Sapi karantina, (Sapi kurus, ada yang sakit dan perlu penanganan khusus).

Namun begitu, Rahmandi mengakui apabila saat ini pihaknya sedang mengusulkan perubahan anggaran belanja pakan konsentrat dan pakan hijauan yang mengalami kenaikan pada tahun 2020, sehingga terjadi adaptasi penurunan berat badan. 

"Namun secara teknis, kalau pakan konsentrat sudah terpenuhi nanti sapi-sapi yang menurun berat badannya bisa normal kembali. Dalam dua bulan bisa kembali seperti semula," ujar Rahmandi. 

Kadis Peternakan juga menyampaikan apabila pihaknya bersama UPTD IBI saat ini sedang berupaya memaksimalkan pakan hijauan dan mengurangi pakan konsentrat, karena untuk menekan biaya sekaligus memaksimalkan hijauan yang terdapat di area UPTD.

"Namun sekarang kita akan lakukan pengetatan pengawasan dulu, untuk dalam dua bulan ini bisa kita naikan jumlah pakan 2 sampai 4 kali lipat," demikian Kadis Peternakan. 

Selain awak media, terlihat hadir mengunjungi UPTD IB Sare Komisi II DPR Aceh dan beberapa anggota DPR lainnya. Mereka adalah ketua Fraksi Golkar Ali Basrah, Junedi (Hanura), Yahdi Hasan (PAN), Rijaluddin (PKB), dan Nurdiansyah Alasta (Demokrat Komisi IV).[]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda