Beranda / Berita / Aceh / Pentingnya Peran Orang Tua di Masa Penghentian Belajar Tatap Muka

Pentingnya Peran Orang Tua di Masa Penghentian Belajar Tatap Muka

Kamis, 19 Maret 2020 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat memimpin rapat bersama unsur Forkopimda, terkait penanganan covid-19. [Foto: Humas Aceh ]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Langkah Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengganti metode belajar tatap muka dengan belajar di rumah kepada para siswa, merupakan sebuah upaya untuk menekan Corona Virus Diseas atau Covid-19 yang saat ini mewabah. Upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dan fungsi kontrol orangtua di rumah masing-masing. 

Penegasan tersebut disampaikan oleh Plt Gubernur, saat memimpin rapat bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Aceh terkait penanganan covid-19 atau biasa di singkat covid-19, di Ruang Tengah Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa (17/3/2020) sore.

"SE 440/4989 tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan orangtua dan masyarakat. Kita dan banyak kalangan merasa prihatin karena perubahan metode belajar ini dianggap sebagai libur panjang, dan anak-anak bebas bepergian ke tempat umum. Banyak orangtua yang masih belum paham. Oleh karena itu, saya instruksikan agar seluruh SKPA mensosialisasikan upaya ini secara masif agar para orangtua memahami tujuan diterbitkannya SE ini," ujar Nova.

Sebagaimana diketahui, Plt Gubernur telah menerbitkan Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor 440/4989, yang salah satu poinnya adalah perubahan metode belajar tatap muka di sekolah dengan metode belajar di rumah. Namun, SE yang diterbitkan pada 15 Maret 2020 lalu, diartikan sebagai libur panjang. Pusat-pusat keramaian, cafe, warkop justru semakin disesaki pengunjung.

"Badan kesehatan dunia WHO menyatakan, bahwa masa inkubasi covid-19 berkisar antara 2-14 hari setelah seseorang terpapar. Masa inkubasi adalah waktu antara terjadinya infeksi dan timbulnya gejala. 14 hari merupakan standar internasional. SE ini diterbitkan sebagai bentuk upaya menekan dan memutus mata rantai penyebaran covid-19. Tanpa dukungan orangtua, masyarakat luas dan semua pihak, maka upaya ini yidak akan berjalan maksimal," sambung Nova.

Untuk itu, Nova mengimbau agar masyarakat lebih peka terhadap isu covid-19 yang saat ini sedang melanda dunia. Orangtua diimbau untuk benar-benar memahami dan memberikan pemahaman kepada anggota keluarga tentang pentingnya membatasi aktivitas fisik di pusat keramaian.

Plt Gubernur mengajak masyarakat untuk menjadikan kisah sukses pemulangan warga Indonesia di Wuhan yang di observasi sehat di Pulau Natuna, sebagai sebuah pembelajaran, bahwa hanya dengan kesadaran bersama dan penanganan serius, covid-19 berhasil ditekan.

"Observasi sehat di Natuna adalah pembelajaran paling terkini dan paling baik. Bahwa hanya dengan kesadaran dan keseriusan bersama, covid-19 berhasil kita kalahkan. Pasca observasi sehat, Alhamdulillah tidak ada seorang pun warga Indonesia yang tertular Covid-19, padahal sebelumnya, mereka berasal dari daerah awal merebaknya covid-19," sambung Nova.

"Butuh komitmen dan kesadaran untuk disiplin dalam menerapkan langkah-langkah penanganan covid-19. Semampunya kita berusaha mencegah, karena penyesalan di kemudian hari tidak akan berguna. Tidak akan ada yang dapat kita lakukan untuk mengembalikan nyawa seseorang. Untuk itu, masyarakat hendaknya tidak mengabaikan berbagai uapaya pencegahan yang saat ini terus disosialisasikan oleh pemerintah," imbau Nova. (h)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda