Beranda / Berita / Aceh / Pentingnya Peran Pengusaha dalam Membangun Ketahanan Ekonomi Aceh

Pentingnya Peran Pengusaha dalam Membangun Ketahanan Ekonomi Aceh

Jum`at, 10 Juni 2022 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Yusri Kasim,SE, M.SI. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketahanan ekonomi adalah suatu keadaan riil kehidupan perekonomian bangsa. Realitas tersebut bersumber dari kehidupan sehari-hari dengan berbagai macam fenomena, baik positif maupun negatif. 

Pada bulan Mei 2022 lalu, Aceh mengalami inflasi terkait perkembangan harga barang di berbagai sektor komoditas. Kenaikan indeks kelompok pengeluaran yang terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yakni mencapai 2,23%. 

Hal tersebut disampaikan oleh, Yusri Kasim,SE, M.SI berdasarkan keterangannya kepada Dialeksis.com, Jumat (10/6/2022).

“Indonesia merupakan negara berkembang, di mana jumlah penduduknya sangat banyak. Inilah yang menjadi faktor penyebab kondisi perekonomian dan sosial di beberapa daerah belum merata, termasuk di Provinsi Aceh,” sebutnya.

Kemudian, Dia menyampaikan, diharapkan polemik ini dapat segera diatasi dengan hadirnya pengusaha-pengusaha yang multi talenta. Berdasarkan pantauan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, memang benar adanya jika Aceh telah mengalami pertumbuhan lapangan kerja tertinggi pada triwulan I-2022. Hal ini tidak lain karena adanya keterlibatan pengusaha di Aceh. Berikut adalah beberapa peran kewirausahaan dalam membangun ketahanan perekonomian masyarakat Aceh.

Dalam hal ini, kata Yusri, peran pengusaha dalam membangun ketahanan ekonomi Aceh adalah menciptakan inovasi produk dan layanan sehingga menghasilkan efek berjenjang. Dalam hal ini, mereka bertindak sebagai media perangsang bisnis di berbagai sektor dan diharapkan terciptanya usaha baru yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi.

“Pengusaha diharapkan dapat menggali sumber pasokan bahan baku baru, baik bagi industri setengah jadi maupun industri akhir. Selain itu, mereka juga berperan mempublikasikan produk baru yang dihasilkan kepada masyarakat. Dengan demikian, secara tak langsung para pengusaha memiliki andil besar menumbuhkan produktivitas nasional sehingga perekonomian negara meningkat,” ungkapnya.

Yusri juga mengatakan, ketahanan ekonomi yang baik menciptakan iklim ekonomi yang baik pula. Semakin banyak jumlah pengusaha, akan berpengaruh pada penghasilan negara. Ini karena mereka berkewajiban membayar pajak usaha kepada daerah yang nantinya juga menambah penghasilan negara. 

“Pengembangan usaha yang diciptakan akan menambah heterogenitas usaha di Provinsi Aceh, bahkan tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh di daerah sekitarnya. Pengembangan usaha diharapkan menjadi semakin kreatif,” sebutnya.

Kemudian, dia menyebutkan, banyaknya usaha-usaha yang mulai dibuka otomatis memerlukan sumber daya manusia. Jadi, pengusaha yang kreatif dalam mengembangkan usahanya memungkinkan adanya perekrutan atau penyerapan tenaga kerja atau talenta baru yang handal.

“Terbukanya lapangan kerja yang luas dari pengembangan usaha tersebut membuat masyarakat yang tadinya menganggur dapat langsung bekerja. Dengan bekerja, mereka akan memperoleh penghasilan sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidup. Ini dapat mengurangi jarak atau kesenjangan antara orang kaya dengan miskin,” katanya.

Sebagai contoh, layanan transportasi online dan pesan antar makanan yang sedang trend saat ini dapat mengubah cara hidup masyarakat, baik kaya maupun miskin dalam menggunakan transportasi umum dan kuliner.

Masyarakat mendapatkan hak yang sama dengan menggunakan jasa kedua usaha tersebut asalkan sesuai prosedur. Layanan pesan antar makanan juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi UMKM. Hal ini juga menjadi bukti bahwa ketahanan ekonomi masyarakat Aceh semakin baik.

Dalam prakteknya, Yusri menjelaskan, perusahaan atau lapangan kerja yang tercipta berperan mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada. Misalnya faktor produksi alam, tenaga kerja, keahlian, dan modal. Mustahil jika usaha hanya memanfaatkan satu faktor produksi saja.

Ketahanan ekonomi masyarakat Aceh akan berdampak hingga ketahanan nasional. Oleh sebab itu, di samping faktor pengusaha, peran pemerintah juga berpengaruh besar terhadap kelangsungan perekonomian daerah. Berikut adalah peran pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi terhadap ketahanan perekonomian warga Aceh: 

Melindungi para produsen pengusaha dengan memberlakukan kebijakan penetapan harga minimum dan maksimum. Penetapan harga tersebut difokuskan pada produk dasar pertanian.

Menyalurkan subsidi kepada pengusaha yang bergerak di bidang produksi barang kebutuhan pokok. Subsidi tersebut dimaksudkan agar perusahaan yang baru berkembang dapat menghadapi persaingan dengan produk-produk impor, yakni dengan cara menekan biaya produksi dan pengendalian harga.

Pemberian subsidi juga bertujuan untuk menekan laju inflasi.

“Jika Pemerintah, para pengusaha, dan masyarakat bersatu dan sadar akan arti pentingnya membangun ketahanan ekonomi, maka tumbuh menjadi negara besar, makmur, dan sejahtera sudah bukan menjadi hal yang tidak mungkin lagi,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda