Beranda / Berita / Aceh / Polisi Belum Menetapkan Tersangka Penganiayaan Tewasnya Pemilik Caffe

Polisi Belum Menetapkan Tersangka Penganiayaan Tewasnya Pemilik Caffe

Kamis, 03 Desember 2020 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kapolres Aceh Tengah AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat

DIALEKSIS.COM| Takengon- Kasus tewasnya pemilik caffe lhong di pinggiran Danau Lut Tawar, Aceh Tengah, sampai kini masih menyisakan misteri. Pihak kepolisian yang menangani perkara ini, hingga Kamis (3/12/2020) belum menetapkan tersangka.

Korban TR, alias Hengky menghembuskan napas terahir karena dianiaya masa yang datang dari empat kampung ke lokasi wisata di Kampung Toweren, pinggiran Danau Lut Tawar, Takengon, pada Sabtu malam Minggu (28/11/2020) lalu.

Menjelang sepekan tragedi yang menjadi pembahasan ini pihak penyidik belum menetapkan tersangka.

“Kita sedang mendalami kasusnya, mohon bersabar,” sebut Kapolres Aceh Tengah AKBP Mahmun Sandy Sinurat, melalui Kasat Reskrim AKP Arin Sanjaya, menjawab Dialeksis.com, Kamis (3/11) via selular.

“Kita sedang mendalami kasus ini, kita sedang melakukan penyelidikan terhadap pelaku yang melakukan penganiayaan sehingga korban tewas.Kami berusaha professional mengungkap kasus ini, berdasarkan fakta, didukung bukti otentik, untuk itu kami minta bersabarlah,” sebut Lasat Reskrim

Kasus penganiayaan yang dilakukan masa ini telah menewaskan Hengky, bermula dari datangnya masyarakat ke caffe di pinggiran danau ini. Pada saat itu pemilik caffe sedang ada tamu di cafenya sekitar 20 orang.

Menurut Kapolres Aceh Tengah, kegiatan di caffe ini pada malam minggu ada agenda bakar-bakar ikan, ada hiburan music karaoke. Kemudian sekitar jam 20.30 WIB, di luar cafee ini ada suara ribut ribut.

Ada yang melempari seng dan dinding cafee. Mendengar ada ribut di luar, Hengky pemilik caffe yang merupakan penduduk setempat, keluar dari cafeenya. Terjadilah pertengkaranm sebut Kapolres melalui Kasat Reskrim Arif Sanjaya.

Menurut Kasat Reskrim, dalam keteranganya, salah seorang pelaku dari masa mengatakan, Toweren sekarang sedang berduka, sedang ada tahlilan. Mereka meminta agar acara di caffe itu dalam bentuk karaoke untuk dihentikan.

Tiba tiba terjadi keributan, masa menarik korban dan melakukan pemukulan. Melihat keadaan itu, para penyewa di caffe ini meminta kepada masa agar menghentikan pemukulan terhadap korban.

Ketika aksi penganiayan itu dihentikan, korban sudah tergeletak di tanah dan massa kemudian pergi meninggalkan korban.

Menurut Kasat Reskrim, melihat kejadian itu istri korban berteriak histeris. Para penyewa di caffe ini dan istri korban ahirnya melarikan korban ke RSU Datu Beru Takengon.Namun korban mengembuskan nafas terahir.

Korban dikebumikan di Kampung Bale, Aceh Tengah, tempat domisili mertua korban. (baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda