Selasa, 07 Oktober 2025
Beranda / Berita / Aceh / Pria Asal Aceh Viral karena Hina Nabi Muhammad dan Ka’bah di TikTok

Pria Asal Aceh Viral karena Hina Nabi Muhammad dan Ka’bah di TikTok

Selasa, 07 Oktober 2025 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Akun TikTok @tersadarkan5758 milik seorang pria bernama Putra Muslem Mahmud, warga asal Aceh, yang secara terbuka menghina ajaran Islam. [Foto: Tangkapan layar media dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Media sosial kembali dihebohkan dengan kemunculan akun TikTok @tersadarkan5758 milik seorang pria bernama Putra Muslem Mahmud, warga asal Aceh, yang secara terbuka menghina ajaran Islam.

Dalam sejumlah unggahan yang kini viral, Putra diduga menyindir Nabi Muhammad SAW dan mengejek Ka’bah, tempat suci umat Islam di Mekkah, dengan nada provokatif.

Akun TikTok miliknya menggunakan nama TERSADARKAN, dan berisi berbagai video pendek yang dinilai menyinggung serta melecehkan keyakinan umat Islam.

Dalam salah satu video yang beredar luas, ia menyebut kata-kata yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW secara terang-terangan, serta menyinggung simbol-simbol suci dalam Islam dengan kalimat yang dinilai sangat tidak pantas.

Unggahan tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial warga Aceh. Masyarakat menilai, tindakan Putra bukan hanya bentuk pelecehan terhadap agama Islam, tetapi juga mencoreng nama baik Aceh sebagai daerah yang selama ini dikenal religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.

Kolom komentar pada videonya pun dibanjiri oleh warganet yang menegur keras perilaku tersebut. Banyak yang meminta agar pelaku segera ditindak secara hukum karena dianggap melanggar ketentuan tentang penodaan agama.

Akun @yanto menulis singkat namun tegas, "Jangan sebut-sebut Nabi Muhammad ya," ujarnya

Sementara akun @yaps memberikan peringatan dengan nada kecewa, “Jangan malu-maluin orang Aceh, bang. Kalau pindah agama itu hak abang, tapi jangan menjelekkan agama lain," ujarnya.

Komentar serupa juga disampaikan oleh akun @andi, “Kalau pindah agama itu hak abang, tapi jangan menjelekkan agama lain, bang. Jangan buat orang tersinggung," ujarnya.

Reaksi masyarakat Aceh juga datang dari berbagai lapisan. Banyak yang menilai bahwa fenomena seperti ini bukan pertama kali terjadi, namun kali ini terasa lebih menyinggung karena dilakukan secara terang-terangan oleh seseorang yang mengaku berasal dari Aceh.

Salah satu warga Banda Aceh, Nasruddin (38), mengaku kecewa dan berharap pelaku segera diamankan.

“Kalau dia sudah tak sejalan dengan ajaran Islam, silakan. Tapi jangan hina agama kami. Kami masyarakat Aceh sangat tersinggung,” ujarnya.

Warganet juga menyerukan agar ulama dan lembaga dakwah di Aceh lebih aktif mengawasi dan menegur langsung para pengguna media sosial yang kerap menyinggung agama. Beberapa pihak bahkan mendorong adanya penguatan literasi digital berbasis nilai-nilai Islam di sekolah dan kampus.

“Ini harus jadi pelajaran bagi semuanya. Jangan sembarangan berbicara tentang agama di media sosial. Sekali unggah, dampaknya bisa besar,” tulis Ali di kolom komentar. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI