DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Guru Besar Universitas Syiah Kuala, Prof. Mukhlis Yunus, MS menyampaikan tausyiah tentang pentingnya menjaga waktu dalam ceramah usai Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Jami' Al-Wustha, Banda Aceh, pada Rabu (21/5/2025). Menurutnya, waktu adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, terbatas, dan hanya sekali kesempatannya.
"Banyak di antara umat manusia, termasuk saya, kadang menyesal mengabaikan waktu yang berlalu percuma saja tanpa makna," ujarnya. Jika menoleh ke belakang dan mengestimasi ke depan, banyak di antara umat manusia yang menyesal, sebut Prof Mukhlis.
“Banyak orang tua yang menyesal tidak memanfaatkan waktu dengan baik, banyak orang mengkhatamkan Al-Quran berbulan-bulan, sedangkan kita kadang 2 atau 3 khatam saja belum pernah sementara usia mulai renta atau lansia” terangnya.
Disisi lain, Prof. Mukhlis juga mengingatkan bahwa banyak orang yang menyesal tidak sempat bersedekah ketika mereka hidup, dan meminta waktu sejenak waktu untuk kembali untuk bersedekah setelah meninggal.
Padahal katanya, Allah SWT dan Rasul-Nya telah mengingatkan kita untuk menjaga dan mengutamakan waktu, sebagaimana dalam firman Allah surat Al-Ashr (Waktu), bahwa sesungguhnya demi waktu, semua manusia itu berada dalam keadaan merugi kecuali mereka yang selalu beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
"Artinya, hidup itu mesti terencana dengan memanfaatkan waktu," katanya tegas. Sebab menurut pria asal Garot Sigli ini, sangatlah naif jika hidup tidak pernah direncanakan dengan baik, sehingga sering kali melawan arus karena sebab tanpa perencanaan. “Hidup itu mesti dipola untuk menghindari penyesalan-penyesalan karena faktor waktu” ujarnya.
“"Rugo Sithon Ureng Meugo Rugo Sihuro Ureueng Meurusa," yang bermakna penyesalan itu sering datang terlambat terutama karena faktor waktu. Oleh karena itu, tugas kita adalah bijak membagi waktu dan menentukan prioritasnya agar segala kewajiban sebagai hamba dapat ditunaikan semasa hidup.” sebut Prof Mukhlis yang juga ayahanda dari Wakil Walikota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah. [*]