Beranda / Berita / Aceh / Rakor Bersama Asokulam, Pemko Banda Aceh Bahas Pilchiksung Hingga Penegakan Syariat Islam

Rakor Bersama Asokulam, Pemko Banda Aceh Bahas Pilchiksung Hingga Penegakan Syariat Islam

Kamis, 24 Agustus 2023 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Rapat koordinasi bersama Asosiasi Keuchik Kuta Alam (Asokulam) dan Forkopimcam Kuta Alam di Hotel Regina, Rabu (23/8/2023). [Foto: Humas Banda Aceh]

DIALEKSIS.COM | Aceh - Menjelang Pemilihan Keuchik Secara Langsung (Pilchiksung) pada 15 Oktober mendatang, Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar rapat koordinasi bersama Asosiasi Keuchik Kuta Alam (Asokulam) dan Forkopimcam Kuta Alam di Hotel Regina, Rabu (23/8/2023).

Diawali dengan coffee morning, rakor dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh Wahyudi. Turut hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kota (DPMG) Muhammad Syaifuddin Ambia, Camat Kuta Alam Arie Januar, unsur muspika, dan para keuchik se-Kuta Alam.

Pada kesempatan itu, Pj Sekdako Wahyudi mengatakan, ada beberapa isu penting yang harus terkoordinasi bersama antara pemerintah, stakeholder, dan masyarakat. Isu pertama, yaitu mengenai isu strategis nasional terkait inflasi dan stunting.

“Diperlukan adanya kerja sama dan saling menguatkan dalam menurunkan angka stunting di Banda Aceh. Berdasarkan data nasional, angka stunting di Banda Aceh 25 persen, namun data kita hanya 11 persen. Ini perlu dilihat kembali indikator atau tolok ukurnya seperti apa,” katanya.

Kemudian, kata Wahyudi, kemiskinan juga masih menjadi perhatian pemerintah kota dalam mensejahterakan warganya. 

“Kami meninjau beberapa rumah yang posisinya adalah pendatang, namun kondisinya memprihatinkan. Ini nanti sama-sama kita cari solusi agar bisa menangani hal tersebut,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Sekdako juga membahas mengenai penegakan syariat islam. Salah satunya mengimbau kepada para perempuan yang tidak didampingi mahram agar tidak nongkrong lagi di warung kopi atau kafe di atas jam 23:00 WIB. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal penyimpangan.

“Perempuan yang bukan bersama mahramnya tidak boleh lagi berada di warung kopi jam 23:00 WIB. Kita sudah turun ke lapangan didampingi kepolisian, kejaksaan, Satpol PP, dan dinas terkait untuk memberikan penyuluhan ke warung kopi dan kafe. Alhamdulillah warga kota patuh dan semua berjalan dengan lancar,” katanya.

Selanjutnya, terkait Pilchiksung yang akan dilakukan pada 15 Oktober 2023 mendatang, ada 31 gampong yang akan melaksanakan pilchiksung. Wahyudi pun mengharapkan koordinasi dan kerja sama dari semua pihak agar penyelenggaraan pilchiksung di Banda Aceh berjalan dengan lancar.

Sementara Camat Kuta Alam Arie Januar mengatakan, pilchiksung di Kecamatan Kuta Alam akan dilaksanakan di tujuh gampong. Ia pun mengimbau agar saat pencalonan bakal keuchik untuk tidak melakukan kampanye gelap.

“Tinggalkan kampanye gelap, fitnah, dan lainnya,” katanya.

Begitupun Kepala DPMGK Muhammad Syaifuddin Ambia, mengungkapkan harapannya agar Kecamatan Kuta Alam menjadi contoh dalam Pilchiksung yang damai dan bermartabat. Pihaknya pun akan mendukung upaya gampong dalam penanganan inflasi, sunthing, dan kemiskinan, serta penegakan syariat Islam. [HBA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda