Beranda / Berita / Aceh / Ratusan Massa Tolak Politisasi Pendidikan Aceh

Ratusan Massa Tolak Politisasi Pendidikan Aceh

Selasa, 13 Desember 2022 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Massa aksi menuntut agar pendidikan di Aceh tidak dipolitisasi. [Foto: for Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ratusan massa yang tergabung dalam Barisan Insan Pendidikan Aceh (BIPA) menggelar longmarch dan aksi damai di kantor Gubernur Aceh, Selasa (13/12/2022). 

Massa yang terdiri dari Ikatan Guru Indonsia (IGI) Aceh, PGRI Aceh, Kobar-GB Aceh, BEM FKIP USK, BEM Tarbiyar UIN Ar-Raniry, Forum Pemuda Aceh (FPA), GMNI, dan Osis SMA/SMK Banda Aceh dan Aceh Besar.

Koordinator Aksi Syarbaini mengatakan, pihaknya melakukan aksi ini dalam rangka menolak praktik jahat yang kerap membangun narasi tanpa didukung data dengan maksud mendiskreditkan pendidikan Aceh.

Pihaknya tidak menolak kritik atau masukan dari manapun terhadap pendidikan Aceh, akan tetapi sampaikanlah kritik secara objektif dan dilengkapi data yang akurat, sehingga tidak mendiskreditkan pendidikan Aceh.

Massa aksi melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Aceh. [Foto: for Dialeksis]Massa aksi melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Aceh. [Foto: for Dialeksis]

Begitupun kata Syarbaini, mereka menilai bahwa selama ini pendidikan Aceh kerap dipolitisasi oleh orang-orang yang punya hasrat kekuasaan, namun upaya-upaya untuk memperoleh kekuasaan tersebut mengorbankan jerih para guru dan tenaga pendidik, serta tutup mata terhadap prestasi terhadap siswa-siswi di Aceh.

"Karena itu kami menolak politisasi pendidikan Aceh untuk kepentingan pragmatisme dengan mengabaikan pencapaian pendidikan Aceh," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Syarbaini juga menuturkan jika pihaknya menolak segala upaya pengabaian atas hasil karya, prestasi dan pencapaian guru dan tenaga kependididikan di Aceh.

Pihaknya juga menuntut Pemerintah Aceh atas kesamaan hak terkait dana pendidikan, mulai jenjang SD/MIN, SMP/MTSN, dan SMA/MAN.

Lebih lanjut, Syarbaini meminta agar memfasilitasi ruang dan kebebasan bagi seluruh peserta didik dalam melakukan aktualisasi diri dan peningkatan prestasi.

"Terakhir kami mendesak Kapolda Aceh menuntaskan pengusutan dugaan korupsi Wastafel APBA 2020, serta mengusut tuntas para pihak yang terlibat yanpa pandang bulu," tegasnya.

Di penghujung aksi, Syarbaini menegaskan jika masih ada pihak-pihak yang mengatasnamakan peduli pendidikan sementara mereka bukan dari unsur pendidikan, maka pihaknya akan kembali menurunkan massa yang lebih banyak.

Ratusan massa yang tergabung dalam Barisan Insan Pendidikan Aceh (BIPA) menggelar longmarch dan aksi damai di kantor Gubernur Aceh, Selasa (13/12/2022). [Foto: for Dialeksis]Ratusan massa yang tergabung dalam Barisan Insan Pendidikan Aceh (BIPA) menggelar longmarch dan aksi damai di kantor Gubernur Aceh, Selasa (13/12/2022). [Foto: for Dialeksis]

Dalam kesempatan itu Syarbaini mengatakan, bahwa aksi ini atas dasar kesadaran diri sendiri tanpa paksaan dari siapapun.

Aksi yang berlangsung secara tertib itu dilakukan secara bergilir oleh orator dari berbagai lembaga perwakilan yang hadir dalam aksi tersebut.

Aksi ini diterima oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Biro Kesra Setda Aceh, Drs. Amiruddin. Kepada wartawan Amiruddin mengatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada Pj. Gubernur Aceh dan Sekda Aceh.

"Berhubung Pak Pj. Gubernur dan Pak Sekda Aceh sedang berada di luar daerah maka tuntutan saya terima untuk kami sampaikan ke pimpinan," katanya.[]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda