Beranda / Berita / Aceh / Risiko Penularan Covid-19 di Zona Merah dan Oranye, Kasus Baru 74 Orang

Risiko Penularan Covid-19 di Zona Merah dan Oranye, Kasus Baru 74 Orang

Rabu, 28 Oktober 2020 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Peta Zonasi Risiko (PZR) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), atau zona warna, yang dirilis setiap minggu oleh Satuan Tugas (satgas) Penanganan Covid-19 memiliki level risiko yang berbeda. Zona Merah risiko tinggi, Zona Oranye risiko sedang, Zona Kuning risiko rendah, dan Zona Hijau tidak ada kasus atau tidak terdampak.

Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, akrab disapa SAG, kepada pers di Banda Aceh Rabu (28/10/2020). 

Ia mengatakan, setiap orang sangat penting mengetahui level risiko penularan virus corona di tempat tinggalnya maupun tingkat risiko setiap daerah yang mungkin akan dikunjunginya, agar dapat menyikapinya dengan tepat.  

"Aceh saat ini merupakan zona merah dan oranye, bukan lagi zona hijau dan kuning," katanya. 

Sebagaimana dirilis sebelumnya, zona merah minggu ini meliputi Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Utara. Sedangkan 20 kabupaten dan kota lainnya di Aceh merupakan zona oranye yang memiliki risiko sedang, urainya. 

Masyarakat yang tinggal di kedua zona risiko sedang dan tinggi ini hendaknya benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara sangat ketat untuk memperkecil risiko tertular dan menularkan virus corona. Strategi 3 M, yakni menjaga jarak dan tidak berkerumun, memakai masker, dan mencuci tangan sesering, perilaku aman yang wajib di laksanakan. 

"Mengingat kita berada di zona oranye dan merah saat ini ada baiknya memanfaatkan waktu libur dan cuti bersama dengan cara tetap di rumah saja dan berkumpul bersama keluarga," tuturnya. 

Perkembangan Covid-19

Selanjutnya, seperti biasa, SAG laporkan kasus Covid-19 Aceh secara akumulatif, terhitung sejak 27 Maret 2020. Jumlah akumulatif kasus Covid-19 sudah mencapai 7.339 orang. Penderita yang dirawat saat ini 1.590 orang, sembuh 5.481 orang, dan 268 orang meninggal dunia. 

Ia merinci distribusi penderita Covid-19 yang dilaporkan sembuh, dalam 24 jam terakhir sebanyak 21 orang, yang meliputi warga Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 9 orang, Nagan Raya 6 orang, dan Aceh Barat 2 orang. Warga Aceh Selatan, Sabang, Lhokseumawe, dan Langsa, masing-masing 1 orang.

Sedangkan kasus konfirmasi baru sebanyak 74 orang meliputi warga Aceh Singkil sebanyak 27 orang, Subulussalam 9 orang, Banda Aceh dan Bener Meriah sama-sama 8 orang. Selanjutnya warga Pidie 6 orang, Langsa 5 orang, Bireuen 4 orang, dan Sabang 2 orang. Sedangkan warga Aceh Tengah, Gayo Lues, Nagan Raya, dan Pidie Jaya, masing-masing 1 orang. Sisanya, 1 orang dari luar daerah.  

"Korban Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 6 orang, yang meliputi warga Pidie Jaya 2 orang, warga Aceh Besar, Aceh Utara, Bireuen, dan warga Banda Aceh, masing-masing 1 orang," katanya. 

Lebih lanjut, Jubir Covid-19 Aceh itu, melaporkan kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi sebanyak 591 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 47 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 515 sudah selesai isolasi, dan 29 orang meninggal dunia. 

Sedangkan jumlah kasus suspect di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 3.651 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.416 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 228 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 7 orang isolasi di rumah sakit, demikian SAG[]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda