Beranda / Berita / Aceh / SAG: Banda Aceh dan Aceh Besar Kembali Zona Merah

SAG: Banda Aceh dan Aceh Besar Kembali Zona Merah

Rabu, 08 September 2021 22:55 WIB

Font: Ukuran: - +


Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hanya bertahan sepekan sebagai zona oranye, Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar kembali menjadi zona merah coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Sementara itu, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 324 orang, kasus baru harian 252 orang, dan data meninggal dunia bertambah 30 orang di Aceh.

Rilis yang diperoleh oleh Dialeksis.com, Rabu (8/9/2021) Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan, meski Banda Aceh dan Aceh Besar kembali menjadi zona merah, namun secara umum Peta Zonasi Risiko Covid-19 Aceh tampak lebih baik dibandingkan pekan lalu.

Ia menjelaskan, pada pekan lalu, hasil analisis data pandemi Covid-19 Aceh oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional periode 23 “ 29 Agustus 2021, empat kabupaten/kota merupakan zona merah, yaitu Aceh Tamiang, Langsa, Lhokseumawe, dan Aceh Selatan. Sisanya, 19 kabupaten/kota zona oranye termasuk Banda Aceh dan Aceh Besar. 

Sedangkan hasil analisis data sepekan terakhir, periode 30 Agustus “ 5 September 2021, kondisi pandemi Aceh tampak membaik. Selain zona merah berkurang dari empat menjadi tiga kabupaten/kota, juga terdapat tiga daerah yang “naik kelas” dari zona oranye menjadi zona kuning, tutur Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu.

Ketiga kabupaten/kota yang kini menjadi zona kuning di Aceh meliputi Gayo Lues, Bener Meriah, dan Aceh Singkil. Sedangkan Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie Jaya, justru statusnya turun dari zona oranye menjadi zona merah. Sedangkan 17 kabpaten/kota lainnya di Aceh merupakan zona oranye, atau zona risiko sedang peningkatan kasus Covid-19, katanya. 

Kemudian ia mengatakan, status zona risiko suatu kabupaten/kota akan membaik pada pekan berikutnya melalui upaya peningkatan jumlah test dan tracing agar angka positifity rate turun, menambah tempat tidur pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah supaya angka Bed Occupancy Rate (BOR) turun di bawah 50 persen. 

Kemudian, tambahnya, meningkatkan angka kesembuhan, dan menekan angka kasus meninggal dunia. Jumlah testing dan tracing, BOR rumah sakit, tingkat kesembuhan, dan rendahnya kasus meninggal dunia, memiliki pengaruh signifikan terhadap skor dan bobot penilaian oleh Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Nasional. 

“Satgas Covid-19 Nasional akan merilis kembali hasil evaluasi penanganan pandemi di daerah pada pekan depan, dengan harapan peta zonasi warna di Aceh menjadi jauh lebih baik lagi” tutur SAG. 

Kasus Covid-19 

Selanjutnya SAG melaporkan kasus akumulatif Covid-19 Aceh telah mencapai 35.097 orang, hingga 8 September 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat sebanyak 6.275 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) sebanyak  27.197 orang. Sedangkan meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.625 orang. 

Data kasus akumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah  hari ini sebanyak 252 orang. Pasien yang sembuh bertambah 324 orang, dan penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 30 orang, tuturnya. 

“Kasus meninggal dunia yang mencapai 30 orang tersebut hanya satu kasus baru, 29 lainnya kasus yang terjadi sejak pertengahan bulan lalu,” ujar SAG. 

Ia menjelaskan, satu kasus baru tersebut yaitu warga Aceh Barat yang meninggal dunia pada 8 September 2021. Sedangkan kasus-kasus meninggal dalam periode 12 Agustus - 7 September 2021 meliputi warga Banda Aceh sebanyak delapan orang, dan warga Bireuen sebanyak tiga orang.  

Kemudian warga Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie, Aceh Besar, dan warga Aceh Singkil, sama-sama dua orang. Selanjutnya, masing-masing satu orang warga Aceh Timur, Gayo Lues, Lhokseumawe, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan warga Subulussalam. 

Sementara itu, pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 324 orang meliputi warga Bener Meriah sebanyak 58 orang, Aceh Singkil 49 orang, Aceh Selatan 42 orang, Aceh Besar 39 orang, Banda Aceh 33 orang, Aceh Tengah 25 orang, Aceh Tamiang 24 orang, Lhokseumawe 19 orang, Pidie Jaya 12 orang, Langsa 11 orang, dan warga Nagan Raya sebanyak 10 orang. 

Kemudian warga luar daerah empat orang, warga Aceh Timur dan Aceh Barat Daya sama-sama satu orang. Sedangkan dua kasus yang sebelumnya tercatat sebagai warga Bireuen, masing-masing satu kasus di Gayo Lues dan Pidie yang angkanya minus,  data-data kasus tersebut diintegrasikan ke kabupaten/kota yang sesuai identitas pasien-pasien tersebut. 

Sedangkan kasus konfirmasi positif harian yang bertambah 252 orang meliputi warga Banda Aceh 52 orang, Aceh Besar 50 orang, Aceh Barat 25 orang, Pidie 22 orang, warga Aceh Tamiang, Lhokseumawe, dan warga Bireuen sama-sama 14 orang. Kemudian warga Aceh Barat Daya 13 orang, dan warga Aceh Tengah sebanyak 12 orang. 

Selanjutnya warga Aceh Utara sebanyak delapan orang, Langsa tujuh orang, warga Bener Meriah dan Pidie Jaya masing-masing empat orang. Lebih lanjut warga Aceh Timur, Aceh Jaya, dan Aceh Selatan, sama-sama tiga orang. Sementara warga Aceh Singkil dua orang, warga Gayo Lues dan Nagan Raya sama-sama satu orang. 

Lebih lanjut ia memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 888 orang, meliputi 785 orang selesai isolasi, 26 orang isolasi di rumah sakit, dan 77 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya. 

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.926 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.751 orang, sedang isolasi di rumah 151 orang, dan 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya. (*)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda