Beranda / Berita / Aceh / Sepanjang 2018, Terdapat 294 Kali Kejadian Bencana di Aceh

Sepanjang 2018, Terdapat 294 Kali Kejadian Bencana di Aceh

Kamis, 03 Januari 2019 08:12 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), H. T. Ahmad Dadek dalam konferensi pers yang digelar di Aula Kantor BPBA, Rabu (2/1). (Foto: Safrizal S./dialeksis.com)

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sepanjang tahun 2018 terdapat 294 kali kejadian bencana di berbagai daerah di Aceh dengan total kerugian lebih kurang Rp. 848, 2 Miliar. Bencana-bencana itu meliputi banjir, tanah longsor, kebakaran hingga puting beliung. Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), H. T. Ahmad Dadek dalam konferensi pers yang digelar di Aula Kantor BPBA, Rabu (2/1).

Jumlah bencana di tahun 2018 meningkat cukup signifikan, yaitu mencapai 64 persen dari tahun 2017 dengan jumlah kejadian bencana sebanyak 185 kejadian. Bencana yang paling banyak terjadi yaitu kebakaran pemukiman sebanyak 143 kali kejadian, disusul oleh puting beliung 93 kali, banjir genangan 90 kali dan kebakaran hutan dan lahan sebanyak 44 kali kejadian.

Wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana di Tahun 2018 adalah Kabupaten Aceh Besar, disusul Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Jaya, Bireuen dan Aceh Tenggara.

Sedangkan kebakaran pemukiman paling banyak terjadi di Aceh Besar, yaitu sebanyak 18 kali kejadian,  Aceh Tenggara 7 kali dan Aceh Barat 6 kali kejadian.

"Kebakaran Hutan dan Lahan juga masih banyak terjadi di Aceh Besar, Aceh Tengah dan Aceh Barat," ujar Ahmad Dadek.

Ahmad Dadek juga menjelaskan, banjir genangan paling banyak terjadi di Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Jaya dan Aceh Barat.

Selain itu, sepanjang 2018 banjir bandang juga menerjang Kabupaten Aceh Tenggara sebanyak 4 kali dengan kasus terbaru terjadi pada 31 Desember 2018.

Ahmad Dadek juga menjelaskan, bencana tanah longsor  terjadi di Aceh Tengah sebanyak 9 kali, dan Aceh Barat 4 kali.

Sementara itu, puting beliung dikatakan paling banyak terjadi di Kota Sabang dan Aceh Besar, dan terakhir abrasi paling banyak terjadi di Aceh Barat Daya.

Dalam penjelasannya Ahmad Dadek juga mengatakan, bencana-bencana yang terjadi sepanjang tahun 2018 telah memberikan dampak terhadap  110.624 Jiwa yang berasal dari 30.763 Kepala Keluarga. Bencana itu juga menyebabkan 10.754/36.696 jiwa mengungsi dan 46 orang meninggal dunia, serta 33 orang mengalami luka-luka.

Ahmad Dadek juga menjelaskan, kerugian akibat bencana yang paling banyak dialami oleh Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp.239,5 milyar, disusul Aceh Tenggara Rp. 81,9 M,- Aceh Barat Rp. 81,8 milyar, Aceh Besar RP. 68 milyar dan Bener Meriah sebesar Rp. 63,5 milyar.

"Sebenarnya kebakaran pemukiman hanya dapat diminimalkan dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, misalnya dengan memeriksa instalasi listrik yang sudah tua dan menjadi sebab utama kebakaran," ujarnya. (saf)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda