Beranda / Berita / Aceh / Siddiq: Gajah Ditemukan Tanpa Kepala, Diracun Sebelum Dieksekusi, Kejam!

Siddiq: Gajah Ditemukan Tanpa Kepala, Diracun Sebelum Dieksekusi, Kejam!

Sabtu, 17 Juli 2021 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Penggiat Alam dan Satwa, Muhammad Siddiq Al-Idrus. [Foto: ftr]


DIALEKSIS.COM | Langsa - Penggiat Alam dan Satwa, Muhammad Siddiq Al-Idrus mengatakan kepada Dialeksis.com, Sabtu (17/07/2021) kesedihan dan kecewa terdalam terkait gajah mati yang ditemukan tanpa kepala di Aceh Timur akhir-akhir ini.

Proses nekropsi gajah liar Sumatera yang ditemukan mati di Aceh Timur. [Foto: Merdeka.com/HO-Polres Aceh Timur]

“Gajah ukurannya besar nan gagah bergading putih merupakan salah satwa yang dilindungi, namun suatu kesedihan baru-baru saja ditemukan 1 gajah mati di Aceh Timur tanpa kepala, yang di informasikan diburu gadingnya, KEJAM sekali itu,” ucapnya.

Dirinya menjelaskan, informasi terbaru yang baru saja didapat terkait kasus tersebut, berdasarkan hasil otopsi ditemukan racun ditubuhnya.

“Jadi bisa dikatakan, gajahnya diracun baru dipotong kepalanya,” kata Siddiq.

Siddiq mengatakan, gajah itu tidak akan masuk kedalam kepemukiman masyarakat dan tidak akan mengganggu masyarakat jika habitatnya tidak diusik.

“Jadi gajah yang ditemukan di Aceh Timur itu ada dikawasan sawit, tidak mungkin seekor gajah datang kesana jika tidak diganggu atau digiring oleh pemburu liar, kemungkinan bisa terjadi hal tersebut,” tukasnya.

Ia mengatakan, pemerintah sudah maksimal dalam menanggulangi hal-hal seperti ini. Namun, hukum dari pada si pelaku yang sangat ringan sehingga tidak menimbulkan efek jera kepada pelaku.

“For Information dari Ranger yang ada di kawasan konservasi leuser, gajah-gajah yang ada disana alhamdulillah semua aman disana, namun ada informasi yang mengatakan bahwa diperbatasan kawasan leuser adanya ditemukan tulang-tulang gajah (Kering) disana,” ucapnya

Dirinya mengatakan, menurutnya, hewan itu mempunyai sebuah Insting kuat, yang dimana jika merasa terancam oleh pemburu atau pemangsa (pemburu liar), maka gajah akan melakukan perjalanan untuk mencari tempat berlindung yang baru, dan itu berlaku untuk semua hewan.

“Dan menurut saya juga, Ilegal Logging juga merupakan salah satu dari masalah ini juga, karena dengan adanya Ilegal Loging yang tinggi di Aceh banyak satwa yang mulai terancam salah satunya adalah gajah, Semoga pemerintah segera menemukan pelaku dan menghukum semana mestinya, dan juga terkait hal ini agar pihak pemerintah segera mengevaluasi guna memperkuat keamanan dari hutan kita dan satwa yang ada,” tuturnya.

Siddiq menambahkan, banyak sekali NGO dari luar negeri yang datang ke Indonesia guna membantu dan meneliti di terkait satwa dan hutan, terutama di Aceh.

Lanjutnya, Siddiq menyampaikan, Aceh sendiri termasuk salah satu daerah penyumbang paru-paru Bumi terbesar di Indonesia. Aceh itu memiliki hutan yang indah, hijau membentang Serambi Mekkah, satwa langka yang harusnya dilindungi, namun dengan adanya kasus seperti ini, ini menjadi sebuah kesedihan untuk kita semua, harus segera diberantas pemburu liar dan pelaku Illegal Logging.

“Lemahnya peraturan terkait hutan yang ada di Aceh bisa menjadi permasalahan berat juga, jadi harus adanya aturan kuat agar tidak terjadi lagi Illegal Logging, dan juga satwa-satwa yang hidup didalamnya juga tidak merasa terancam,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda