Beranda / Berita / Aceh / Soal Pernyataan Buzzer MTA Berbalas Pantun Dengan Gerindra

Soal Pernyataan Buzzer MTA Berbalas Pantun Dengan Gerindra

Senin, 06 Februari 2023 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga
Berlalas pantun MTA dan pihak Gerindra. (foto/Dok Serambi news)

DIALEKSIS.COM| Banda Aceh- Bak gayung bersambut, pernyataan Jubir Pemerintah Aceh Aceh Muhammad MTA yang menyebut Ketua DPD Partai Gerindra Aceh Fadhlullah (Dek Fad) layaknya seorang buzzer partai, mendapat balasan.

Kubu Gerindra Aceh tidak terima yang dinilainya sudah melecehkan partai Gerinda. Pihak Gerindra justru balik menuding bahwa yang layaknya buzzer itu bukan pihaknya melainkan MTA Jubir pemerintah Aceh.

Pihak Gerindra Aceh sedang mempertimbangkan akan mempertimbangkan untuk melaporkan MTA ke Polda Aceh atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan terhadap Ketua DPD Partai Gerindra Aceh.

Awalnya kisah berbalas pantun ini ketika Dek Fad menyampaikan kritikanya atas kinerja Pj Gubernur Aceh Marzuki Ahmad yang dinilainya belum membuahkan hasil dalam pengentasan kemiskinan di Aceh. Selama Achmad Marzuki menjabat Pj Gubernur Aceh, tidak ada keberhasilan yang dibawa di Aceh dan angka kemiskinan terus meningkat.

Kritikan tersebut disampaikan Dek Fad saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan musyawarah daerah (musda) II PD Tunas Indonesia Raya (Tidar) Provinsi Aceh, sayap Partai Gerindra di Hotel Diana, Banda Aceh, Sabtu (4/2/2023).

Pernyataan Dek Fad itu dijawab oleh MTA Jubir Pemerintahan Aceh. MTA menyebutkan, pernyataan Dek Fad tendensius dalam menyerang Pj Gubernur. Menurutnya, Ketua DPD Gerindra Aceh itu layaknya seorang buzzer partai.

"Kok sekaliber ketua partai tidak paham tanggung jawab kolektif pemerintahan, apalagi dia adalah Anggota DPR RI," kata MTA.

Balasan MTA ini membuat Gerindra gerah. Agustian Putra SH, salah satu kader Partai Gerindra Banda Aceh, dalam keteranganya kepada media, mengaku sangat kecewa dengan pernyataan MuhammadMTA.

Menurutnya pernyataan MTA telah melecehkan Ketua Partai Gerindra Aceh dan dinilai tidak layak diucapkan oleh seorang Jubir Gubernur.

"Pernyataan Jubir Pemerintah Aceh tersebut telah melukai seluruh kader Gerindra Aceh, kami tidak bisa mentolerir pernyataan MTA seperti itu, justru sebaliknya dialah yang layak disebut buzzer Pemerintah Aceh," ungkap Agustian melalui siaran persnya kepada Serambi, Minggu (5/2/2023).

Menurut Agustian, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk melaporkan MTA ke Polda Aceh atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan terhadap Ketua DPD Partai Gerindra Aceh.

"Melecehkan ketua partai kami sama juga dengan melecehkan partai kami tercinta ini," sebut aktivis yang juga pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Banda Aceh ini.

Dijelaskan Agustian, apa yang disampaikan Dek Fad tidaklah salah karena sudah seharusnya ketua partai politik mengkritisi jalannya pemerintahan apabila dirasakan masih belum berpihak kepada rakyatnya.

"Sangatlah wajar kalau ketua partai kami mengkritisi bila persoalan kemiskinan di Aceh belum mampu diselesaikan oleh seorang Pj hingga saat ini," kata Agustian.

"Selama ini apa yang kita lihat belum ada suatu tindakan nyata dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Provinsi Aceh. Seharusnya seorang Pj sangatlah mudah menyelesaikan segala persoalan di Aceh yang selama ini belum juga mampu diatasi oleh pemimpin sebelumnya," katanya.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda