Beranda / Berita / Aceh / Terungkap Alasan Terpilihnya UIN Ar-Raniry Sebagai Tuan Rumah OASE PTKI 2021

Terungkap Alasan Terpilihnya UIN Ar-Raniry Sebagai Tuan Rumah OASE PTKI 2021

Kamis, 18 November 2021 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: dok. UIN Ar-Raniry

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Olimpiade Agama, Sains dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) I se-Indonesia 2021 yang digelar oleh UIN Ar-Raniry dibuka secara resmi hari Kamis (18/11/2021) ini di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Dr. Suyitno, M.Ag., Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah, M.T diwakili Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Dr. EMK Alidar, M.Hum, Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. Warul Walidin AK, MA dan para undangan.

Ketua Panitia OASE PTKI-I se-Indonesia 2021, Dr. Saifullah Idris, S. Ag., M. Ag menyebutkan kegiatan OASE yang sedang dilaksanakan di Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada 23 Oktober s/d 28 November 2021, telah dipersiapkan semaksimal mungkin selama lebih kurang 3 bulan.

Rangkaian kegiatan OASE, Dr. Saifullah mengatakan, diawali dari proses pendaftaran bagi peserta dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Se-Indonesia yang sudah berjalan pada tanggal 5-20 Oktober 2021. 

"Hasil verifikasi panita, sebanyak 2.955 peserta dari total 184 PTKIN dan PTKIS se-Indonesia yang ikut serta dalam 23 cabang lomba yang diperlombakan pada OASE pertama ini," Dr. Saifullah melaporkan.

Adapun, 23 cabang lomba yang dimaksud adalah lomba bidang Sains diikuti oleh 466 peserta yang terdiri dari 146 peserta cabang lomba Biologi, 86 peserta cabang lomba Fisika, 89 peserta cabang lomba Kimia, dan 145 cabang Matematika. 

Kemudian, Lomba Karya Inovasi diikuti oleh 957 peserta yang terdiri dari 39 Tim cabang lomba Literasi dan Inovasi Teknologi, 15 Tim cabang lomba Nanoteknologi, 43 Tim cabang lomba Produk Halal dan Ketahanan Pangan, 28 Tim cabang lomba Iklim Limbah, Lingkungan dan Sumber Daya, 42 Tim cabang lomba Sosial keagamaan, 50 Tim cabang lomba Media pembelajaran, 21 Tim cabang lomba Desain dan Arsitektur Islami, 13 Tim cabang lomba Deteksi dan Mitigasi Bencana, 15 Tim cabang lomba Astronomi/Ilmu Falak, 25 Tim Robotik dan Progamming, 70 Tim cabang lomba Karya Tulis Al-Quran.

Selanjutnya, Perlombaan Debat ilmiah diikuti oleh 205 Tim yang terdiri dari 67 Tim cabang lomba Debat Bahasa Arab, 69 Tim cabang lomba Debat Bahasa Inggris, dan 69 Tim cabang lomba Konstitusi. 

Lalu, perlombaan Business Plan diikuti oleh 92 Tim, lomba Qiraatul Qutub Putra diikuti 105 peserta dan 98 peserta Putri. Lomba Fahmil Al-Quran diikuti 117 Tim, lomba Story Telling diikuti 99 peserta, dan lomba Dai Mahasiswa Putra diikuti oleh 118 peserta, dan Dai Mahasiswa Putri diikuti oleh 113 peserta. 

Dr. Saifullah menjelaskan, peserta setiap cabang lomba telah mengikuti babak penyisihan pada 23 s.d 29 Oktober 2021. Khusus untuk lomba Sains, pelaksanaan babak penyisihan dilakukan pada tanggal 6 s.d 13 November 2021. 

Kemudian, peserta yang lolos dari babak penyisihan, telah mengikuti babak semifinal pada 6 s.d 13 November 2021 lalu. Pada tanggal 15 November 2021, panitia telah mengumumkan peserta maupun tim dari berbagai PTKN dan PTKIS yang lolos ke babak Final untuk setiap cabang lomba. 

"Semua nama finalis dari beragam kampus tersebut, dapat dilihat di halaman web oase.ar-raniry.ac.id," ucapnya.

Ia menambahkan, jadwal final untuk semua cabang lomba, akan dilaksanakan pada 25 s.d 28 November 2021 yang dipusatkan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pelaksanaan babak final, dilaksanakan dengan sistem blanded, yakni daring dan luring. 

Sistem daring dilaksanakan melalui meeting zoom, dan sistem CBT (Computer Based Test atau Tes Berbasis Komputer). Sedangkan sistem luring, khusus dilaksanakan bagi finalis dari 11 cabang lomba Karya Inovasi, dengan cara melakukan presentasi yaitu dengan membawa produk inovasi hasil karyanya ke UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Dr. Saifullah juga menyampaikan bahwa panitia telah bekerja keras untuk menyuseskan kegiatan OASE. Namun, mengingat, ajang OASE ini adalah yang pertama dilakukan dengan sistem baru yakni luring dan daring yang sebelumnya jarang sekali dilaksanakan, sehingga panitia dari UIN Ar-Raniry, selaku tuan rumah, merasa masih banyak kekurangan.

"Untuk itu, kami berharap, setiap kekurangan yang ada, dapat menjadikan mau’izah, dan pengamalan kita bersama ke depannya, dalam pelaksanaan OASE selanjutnya," ucapnya.

"Namun demikian, dibalik berbagai kekurangan, kita patut memberi apresiasi kepada teman-teman panitia yang telah meluangkan waktunya, tenaganya, pikirannya, demi suksesnya kegiatan ini. Maka dalam hal ini, patut juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak ikut serta membantu menyukseskan kegiatan ini," tutur Dr. Saifullah menambahkan.


Sementara itu, Prof. Dr. Suyitno, M.Ag selaku Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam mengungkapkan alasan terpilihnya UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai tuan rumah OASE PTKI-I se-Indonesia 2021.

"Aceh bukan hanya dijuluki sebagai Serambi Mekkah, tapi Aceh juga dapat dijuluki sebagai Serambi Ilmu pengetahuan. Atas dasar inilah, UIN Ar-Raniry Banda Aceh dipilih sebagai sebagai tuan rumah OASE PTKI yang pertama. OASE PTKI di Mulai dari uin Ar-Raniry Banda, agar Aceh kembali menjadi kiblat ilmu pengetahuan untuk Indonesia dan dunia," ungkap Prof. Suyitno dalam acara pembukaan. [rls]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda