Beranda / Berita / Aceh / Terus Berupaya Kendalikan Inflasi, Karo Perekonomian Setda Aceh: Masyarakat Jangan Panic Buying

Terus Berupaya Kendalikan Inflasi, Karo Perekonomian Setda Aceh: Masyarakat Jangan Panic Buying

Kamis, 22 September 2022 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

Foto: tangkapan layar kanal Youtube RRI Banda Aceh


DIALEKSIS.COM | Aceh - Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Aceh Amirullah tegaskan berbagai upaya terus dilakukan untuk mengantisipasi inflasi kenaikan harga barang ataupun jasa di Aceh saat ini.

Ia mengatakan, inflasi di Aceh Agustus sebesar 63,3 menjadi kendala, pemerintah Aceh beserta jajarannya harus melakukan berbagai cara, diantaranya komunikasi publik yang  bertujuan meyakinkan masyarakat tidak panic buying (membeli secara berlebihan) maupun penimbunan. 

Lanjutnya, mengaktifkan tim pengendalian inflasi serta satgas pangan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, termasuk mempercepat penggunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).

"Hal tersebut dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan dan harga yang terjangkau," ucapnya dalam dialog 'Upaya Pengendalian Inflasi di Aceh yang dikutip Dialeksis.com pada kanal Youtube RRI Banda Aceh, Kamis (22/9/2022).

Ia juga menyampaikan, memang inflasi yang terjadi secara nasional ini pengaruhnya dari internasional, itu dampak Ukraina dan Rusia, terkait juga harga minyak yang melambung

Ada dua hal, pertama permasalahan pangan dari komunitas yang tidak dihasilkan di Indonesia. Artinya hari ini barang kali bahan baku produksi terkendala pasokannya di Indonesia. Kedua, permasalahan mengenai kendala distribusi pasokan yang terkendala terutama di Aceh.

Padahal, menurut informasi dari Dinas Pertanian, pasokan di Aceh cukup untuk barang-barang yang naik seperti cabe. Namun lagi-lagi pelaku usaha kita belum siap, produksi yang begitu melimpah, petani kita tertarik untuk jual ke luar. 

"Kendalanya memang kita tidak sedang mengaktifkan kerja sama antardaerah," ujarnya.

Ia terus mengimbau masyarakat untuk tidak menimbun atau memborong barang sehingga membuat barang harganya mahal.

"Kita terus mendukung pihak kabupaten/kota terutama pihak yang terdampak, misalnya gojek online atau UMKM, kita harap pemerintah Aceh bisa mensupport," pungkasnya. [AU]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda