Beranda / Berita / Aceh / Tiga Nama Calon Ketua MAA, Ini Profilnya

Tiga Nama Calon Ketua MAA, Ini Profilnya

Jum`at, 14 Januari 2022 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora
Logo MAA. [Foto: IST] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Majelis Adat Aceh (MAA), menggelar musyawarah pada Senin, 10 Januari 2022. Hasilnya mencuat tiga nama yang diusulkan menjadi calon pimpinan MAA periode sisa waktu 2021 s/d 2022. Ketiganya adalah Dr. Safrul Muluk, M.A.,M.Ed. (Anggota Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Adat), Tgk. Yusdedi (Wakil Ketua I) dan Prof. Dr. Syamsul Rijal, MA (Wakil Ketua Pemangku Adat).

Saat pemilihan di kalangan internal untuk pengusulan, Safrul Muluk meraih suara mayoritas, mengalahkan dua kandidat lainnya, Yusdedi dan Syamsul Rizal.

Tiga nama Calon Pimpinan Majelis Adat Aceh yang tertuang dalam Berita Acara itu ditandatangani oleh 32 Pengurus MAA yang hadir dalam musyawarah tersebut.

Berdasarkan hasil penelusuran Litbang Dialeksis berikut profil singkat tiga bakal calon pimpinan MAA periode sisa waktu 2021 s/d 2022 yang telah diusulkan.

1. Dr. Safrul Muluk, M.A.,M.Ed.

Pria kelahiran tahun 1973 itu merupakan seorang akademisi di Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry, pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Safrul saat ini menjabat sebagai Anggota Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Adat, MAA.

Karena kecintaannya kepada UIN Ar-Raniry sebagai tempat menempuh pendidikan sarjana, Safrul sudah mendedikasikan hidupnya sebagai dosen sejak tahun 1997. Saat ini beliau berdomisili di Kota Banda Aceh bersama istrinya, Kautsari Safwan Idris, dan anak 3 (Muhammad Safwan, Fatayatul Hanani, dan Jihan Fadhilah).

Safrul Muluk miliki dua meraih gelar master, satu di McGill University, Canada dengan beasiswa Canada Indonesia Development Agency (CIDA) pada tahun 2000. Satu lagi, Master of Education Management di Flinders University, Australia tahun 2004.

Sedangkan gelar doktoral PhD ditempuhnya di Flinders University, Australia pada tahun 2013.

Rekam jejaknya memimpin sudah tidak diragukan lagi, sejak Juli 2016-Agustus 2018, ia juga dipercaya menjadi Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan Administrasi Umum Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry. Serta pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Bisnis UIN Ar-Raniry pada Juli 2014- Juli 2016.

Safrul juga pernah bergabung dalam National Program Officer, Child Labour and Education Specialist, International Labour Organization (ILO), Indonesia yang beralamat di Jakarta, pada Oktober 2007 hingga Januari 2008.

Pada tahun 2007 ia pernah menjadi Assistant Project Officer, UNICEF, yang tanggung jawab memimpin mekanisme koordinasi pendidikan Nias bekerjasama erat dengan BRR Nias, Badan PBB, LSM, pemerintah daerah kabupaten Nias dan Nias Selatan, dan provinsi Sumatera Utara.

Ia juga pernah tergabung dalam Program Manager A-TARP/USAID (Aceh Technical Assistance Recovery Project) dikelola oleh Chemonics International, Kantor itu beralamat di Jalan Sukarno Hatta, Lorong VII, no. 47, Geuceu Meunara-Banda Aceh.

Adapun tanggung jawab utamanya adalaha membantu dan mengawasi pelaksanaan program di Aceh. Memfasilitasi pembentukan Unit Anti Korupsi di BRR. Membantu menyelenggarakan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait dalam tahap awal pembentukan unit antikorupsi di BRR.

Memfasilitasi dan bekerja sama dengan konsultan pembangunan jalan USAID West Coast di Banda Aceh. Membantu sosialisasi program pembangunan jalan pantai barat kepada masyarakat dan memberikan rekomendasi mengenai permasalahan dan permasalahan yang dihadapi di lapangan. Dengan penasihat pembangunan jalan pantai barat, menyiapkan laporan triwulanan tentang kemajuan pekerjaan untuk diserahkan ke USAID.

2. Tgk. Yusdedi

Saat ini, Yusdedi menjabat sebagai Wakil Ketua I dalam struktur kepengurusan Majelis Adat Aceh (MAA) Provinsi. Litbang Dialeksis sudah mencoba melakukan penelusuran melalui pencarian google untuk mengetahui profil Yusdedi, akan tetapi tidak ditemukan identitasnya.

3. Prof. Dr. Syamsul Rijal, BA. M.Ag

Profesor Syamsul Rijal adalah Guru Besar Filsafat Islam pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Dia salah satu sosok yang memiliki berbagai pengalaman dan sumbangan pemikirannya yang luar biasa perihal kehidupan.

Adapun dalam struktur kepengurusan MAA, kini Prof Syamsul menjabat sebagai Wakil Ketua Pemangku Adat.

Prof Syamsul Rijal merupakan putra Asli Aceh Tenggara, lahir di Perapat Hulu, 30 September 1963. Meskipun lahir di pedesaan tak membuat semangatnya surut untuk menuntut ilmu dalam menggapai cita-citanya menjadi dosen. Saat ini beliau berdomisili di Lamgugob, Kota Banda Aceh, bersama Istrinya Hayani dan anaknya Akimal Mufardis.

Tahun 1987 Syamsul Rijal menamatkan sarjana bidang filsafat Islam di IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, di kampus yang sama beliau melanjutkan program magisternya.

Usai mendapatkan gelar magisternya pada tahun 1992, selanjutnya Syamsul Rijal memutuskan untuk menempuh program doktoral yang lulus pada tahun 2006 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tahun 2016 gelar profesor disematkan padanya sebagai Prof. Dr. H. Syamsul Rijal, BA, M.Ag.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda