Beranda / Berita / Aceh / Tingkatkan SDM di Aceh, GEN-A Latih Public Speaking Siswa SMA IT Nurul Ikhwah Nagan Raya

Tingkatkan SDM di Aceh, GEN-A Latih Public Speaking Siswa SMA IT Nurul Ikhwah Nagan Raya

Minggu, 03 Desember 2023 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 39 orang siswa SMA IT Nurul Ikhwah Boarding School Nagan Raya mendapatkan pelatihan public speaking dalam kegiatan Akademi Training GEN-A.

Pelatihan ini adalah salah satu program sub-unit Generation of Fundametal Capacity Educator (G-Force) GEN-A yang bertujuan untuk meningkakan public speaking siswa SMA.  

Direktur Eksekutif GEN-A, dr. Imam Maulana mengatakan pelatihan softskill, terutama kemampuan komunikasi, harus ditingkatkan guna meningkatan kualitas SDM Aceh sehingga mampu bersaing di dunia kerja. Hal ini tidak lepas dari tanggung jawab dan peran anak muda daerah.

"Walaupun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh 72.18 sudah mendekati IPM Nasional 72.29, namun ketimpangan ditingkat kabupaten/kota masih tinggi," kata dr. Imam Maulana kepada Dialeksis.com, Minggu (3/12/2023).

Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) adalah LSM kepemudaan yang memiliki visi yaitu menjadi katalisator generasi unggul Aceh. GEN-A menjadi wadah bagi pemuda-pemudi yang ingin aktif untuk mengusung pembelajaran pembangunan karakter khususnya bagi anak-anak Aceh. 

GEN-A memiliki beberapa sub-unit salah satunya G-FORCE, yaitu sub-unit yang bergerak di bidang pelatihan softskill terpadu dengan menerapkan kurikulum dan trainer bertandar nasional dan internasional. 

Pelatihan ini dibagi menjadi tiga sesi yaitu penyampaian materi, praktik public speaking, dan feedback dari trainer. 

Materi pertama dengan topik Introduction of Public Speaking disampaikan oleh dr. Qathrul Mubarak. Ia menjelaskan bahwa public speaking telah ada sejak era Yunani dan Romawi Kuno yang pada masa itu diperlukan dalam forum politik dan proses pengadilan. 

Seiring dengan perkembangan zaman keterampilan ini tidak lantas menjadi usang, bahkan terus berkembang dan kini dibutuhkan pada hampir semua aspek kehidupan termasuk pendidikan, politik, serta bisnis. 

Ia juga menjelaskan tiga aspek penting yang harus dimiliki jika ingin menjadi public speaker yang baik, yaitu etos (kredibitas), pathos (pengelolaan emosi), dan logos (logis). 

Hal tersebut berarti seorang pembicara publik harus sejalan antara perkataan dan perbuatannya serta mampu menyampaikan materi dengan logis berdasarkan fakta. 

“Kemampuan public speaking memiliki berbagai manfaat seperti meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan keterampilan komunikasi, menambah sikap sosial, kemampuan mendengar meningkat, mengurangi grogi ketika berbicara dengan rang lain, meningkatkan daya ingat, memiliki kemampuan persuasi, serta dapat mengontrol emosi” ujarnya.

Materi kedua dengan topik Public Speaking Technique disampaikan oleh Ulfa Mudhia, S.Sos. Ia menjelaskan bahwa teknik publik speaking yaitu adalah metode untuk meningkatkan pengetahuan dan skill dalam berkomunikasi. 

"Untuk menjadi public speaker yang handal harus paham dan menguasi tata cara berkomunikasi. Beberapa tips diantara tunjukkan kepercayaan diri, kuasai materi, berpikir positif, rileks, gunakan ekspresi wajah yang sesuai, gunakan bahasa tubuh yang tepat, teknik vocal, serta tetap senantiasa untuk berlatih” tuturnya.

Materi ketiga disampaikan oleh Ulfa Khairurrahmah, S. H. dengan topik Understanding the audience. Ulfa menjelaskan bahwa mengenal audiens merupakan hal yang sangat penting bagi pembicara. 

Sebelum menyampaikan materi, pembicara sebaiknya mempelajari terlebih dahulu bagaimana audiens yang akan dihadapi. 

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti meminta profil peserta, mempelajari kebudayaan dan bahasa setempat, dan berinteraksi dengan peserta sebelum presentasi. 

"Terdapat berbagai macam tipe audiens yang akan mempengaruhi konsentrasi dari pembicara, ada tipe yang fokus mendukung pembicara, namun tidak jarang terdapat peserta yang cenderung “mengganggu” proses komunikasi. oleh karena itu, dengan mengetahui karakter audiens, maka kita dapat mengantisipasi dan menyampaikan pesan dengan optimal," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda