Jum`at, 26 September 2025
Beranda / Berita / Aceh / Tokoh Masyarakat Aceh Tengah Desak Pemerintah Aceh Perbaiki Jalan KKA

Tokoh Masyarakat Aceh Tengah Desak Pemerintah Aceh Perbaiki Jalan KKA

Kamis, 25 September 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Jalimin Gayo, Tokoh Masyarakat Aceh Tengah. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Takengon - Kondisi jalan lintas yang menghubungkan kawasan tengah Aceh dari Kabupaten Aceh Utara menuju Bener Meriah kian memprihatinkan.

Ruas jalan provinsi yang dikenal masyarakat dengan sebutan Jalan KKA itu kini rusak parah, dipenuhi lubang, dan di sejumlah titik bahkan badan jalannya amblas.

Padahal, jalur ini merupakan urat nadi transportasi antarwilayah, baik untuk mobilitas masyarakat, pengangkutan hasil pertanian, hingga jalur wisata. Namun, hingga kini belum ada penanganan serius dari pemerintah.

Jalimin Gayo, Tokoh Masyarakat Aceh Tengah, menyuarakan keresahannya terkait kerusakan jalan tersebut. Menurutnya, Jalan KKA memiliki arti penting karena menghubungkan Aceh Utara, Bener Meriah, hingga Aceh Tengah dan Aceh Tenggara.

“Kalau saya sebagai masyarakat Aceh Tengah, jalan ini sangat penting. Banyak mahasiswa dari Bener Meriah dan Aceh Tengah yang kuliah di Lhokseumawe, setiap hari mereka melintasi jalan itu. Pagi berangkat, sore pulang. Selain itu, jalur ini juga jadi akses keluar masuk barang, hasil pertanian, hingga kebutuhan perdagangan,” ungkap Jalimin kepada media dialeksis.com di Aula Pemerintah Kabupaten Bener Meriah usai Pelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bener Meriah Periode 2025-2028, Kamis (25/9/2025).

Ia menilai, perhatian pemerintah Aceh terhadap kondisi jalan provinsi di wilayah tengah masih sangat minim. Padahal, kerusakan jalan sudah berlangsung lama dan semakin membahayakan pengguna jalan.

“Sekarang ini sudah sering terjadi kecelakaan. Ada yang jatuh, bahkan ada mobil yang terbalik. Saya rasa pemerintah Aceh tidak serius menata wilayah tengah, padahal jalan ini penghubung penting ke Aceh Tengah, Bener Meriah, sampai Aceh Tenggara,” tegasnya.

Selain sebagai jalur perdagangan, Jalan KKA juga memiliki potensi besar untuk pariwisata. Pemandangan alam di sepanjang jalan tersebut dinilai indah dan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Namun kondisi jalan yang rusak justru membuat perjalanan menjadi tidak nyaman bahkan berbahaya.

“Jalan ini luar biasa indah, seharusnya bisa jadi jalur favorit wisatawan dan juga lancar untuk angkutan hasil pertanian. Tapi sekarang rusaknya sangat parah, banyak lubang besar, badan jalan amblas, dan sangat membahayakan pengendara,” katanya.

Jalimin menyebutkan, kondisi semakin riskan di malam hari. Lubang dan jalan bergelombang sulit terlihat karena minim penerangan. Bahu jalan yang amblas di beberapa titik membuat kendaraan terancam tergelincir.

“Sudah banyak korban, apalagi di malam hari. Lubang-lubang jalan tidak terlihat karena tidak ada penerangan. Kalau tidak segera diperbaiki, risikonya semakin besar,” jelasnya.

Masyarakat berharap pemerintah provinsi tidak hanya melakukan tambal sulam, melainkan memperbaiki jalan secara menyeluruh, melebarkan ruas yang sempit, menambahkan rambu lalu lintas di titik rawan longsor, serta memasang lampu jalan untuk keamanan pengguna.

“Kami berharap pemerintah memperhatikan jalan ini. Jangan hanya ditambal sulam, harus diperbaiki menyeluruh. Kalau ada longsor sedikit saja, langsung menutup jalan. Itu sangat berbahaya. Lampu jalan juga harus dipasang, supaya malam hari tidak gelap total,” ujarnya.

Ia menegaskan, perbaikan Jalan KKA harus menjadi prioritas. Selain menyangkut keselamatan masyarakat, jalur ini juga sangat vital bagi perputaran ekonomi dan kesejahteraan wilayah tengah Aceh.

“Jangan tunggu semakin banyak korban baru ada tindakan. Jalan ini menyangkut kehidupan banyak orang. Pemerintah Aceh harus segera turun tangan,” pungkas Jalimin Gayo. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid