Beranda / Berita / Aceh / Tolak PT LMR di Aceh Tengah, HMI Takengon Bentengi Diri dan Masyarakat dari Kampanye Pecah Belah

Tolak PT LMR di Aceh Tengah, HMI Takengon Bentengi Diri dan Masyarakat dari Kampanye Pecah Belah

Selasa, 08 November 2022 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Ketua HMI Cabang Takengon, Agus Muliara. [Foto: ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masyarakat sekitar kawasan Linge Abong, Aceh Tengah menduga bahwa timbulnya pro kontra masyarakat terhadap kehadiran PT Linge Mineral Resource (LMR) di kawasan mereka disebabkan karena perusahaan melakukan kampanye pecah belah, yaitu dengan mengiming-imingi sehingga tumbuh keragu-raguan masyarakat di sana. 

Issue ini juga sudah dikonfirmasi kepada tokoh masyarakat setempat. Bahkan masyarakat setempat juga membenarkan ada dugaan tersebut.

Di lain pihak, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Takengon untuk saat ini juga sedang menyiapkan agenda untuk membentengi diri serta masyarakat dari kampanye pecah belah perusahaan.

“Dengan keadaan saat ini, memang berbagai macam strategi dilakukan pihak perusahaan. Dengan mengirimkan beberapa orang yang berlatar belakang berbeda-beda,” ujar Ketua HMI Cabang Takengon, Agus Muliara kepada reporter Dialeksis.com, Aceh Tengah, Selasa (8/11/2022).

Agus Muliara bersama dengan HMI Cabang Takengon akan mendaur ulang kembali gerakan dari masyarakat dengan melakukan aksi-aksi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Diantara beberapa program yang akan dilakukan ialah dengan bercerita seputaran tambang, menjelaskan pertumbuhan ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah hadirnya tambang, pendekatan sosial budaya, membuat dokumenter dan gerakan people power lainnya.

“Jika pun harus adanya gerakan massa ke depannya, maka dipastikan itu adalah gerakan langsung bersama masyarakat lingkar tambang,” jelas Agus.

Agus Muliara selaku Ketua HMI Cabang Takengon itu juga memohon dukungan dari rekanan-rekanan lain yang satu misi dalam gerakan penolakan tambang di Aceh Tengah.

“Gerakan penolakan ini adalah gerakan bersama, bukan gerakan per lembaga,” pungkasnya.(Akh)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda