DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak tujuh mahasiswa asing Universitas Syiah Kuala (USK) secara resmi telah menyelesaikan Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Penutupan program ini ditandai dengan seremoni kelulusan yang berlangsung hangat dalam acara Closing Ceremony di Kantor Office of International Affairs (OIA) USK pada Selasa, 6 Agustus 2025.
Ketujuh peserta berasal dari berbagai negara, yaitu Busraa Assoumani Gihozo (Rwanda), Saeed Hyder (Pakistan), Mohammad Fawad Karimi (Afghanistan), Kodirzoda Ughiloi (Tajikistan), Tagaev Asliddin (Tajikistan), Myint Myat Thu (Myanmar), dan Zaw Thein Htet (Myanmar).
Koordinator Program BIPA USK, Dr. Mukhlis, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapannya kepada seluruh peserta.
“Belajar bahasa Indonesia belum selesai, karena nantinya kalian akan menggunakannya dalam perkuliahan di kampus. Kami berharap kalian bisa menjadi duta bahasa Indonesia di negara masing-masing dan turut memperkenalkannya kepada orang lain. Semoga silaturahmi ini tetap terjaga,” ujarnya.
Salah satu peserta, Zaw Thein Htet dari Myanmar, turut membagikan pengalamannya selama mengikuti program.
“Saya berterima kasih kepada semua pengajar yang telah membimbing kami hingga bisa berbahasa Indonesia. Saya sangat menikmati setiap sesi kelas, terutama kelas budaya. Di sana, kami belajar banyak hal tentang makanan Aceh, adat istiadat, dan sebagainya,” tuturnya.
Acara penutupan ditutup dengan penyerahan sertifikat kelulusan kepada seluruh peserta, dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan keberhasilan mereka menyelesaikan program.
Program BIPA USK merupakan bagian dari komitmen universitas dalam mendukung internasionalisasi pendidikan serta memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia kepada dunia. Melalui program ini, mahasiswa asing tidak hanya belajar bahasa Indonesia, tetapi juga mengenal secara langsung kekayaan budaya lokal, khususnya budaya Aceh.[]