Beranda / Berita / Aceh / UNHCR Sebut Pengungsi Rohingya di Lhoksemawe Punya Kerabat di Malaysia

UNHCR Sebut Pengungsi Rohingya di Lhoksemawe Punya Kerabat di Malaysia

Senin, 30 November 2020 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajrizal


Humas UNHCR Indonesia Mitra Salima Suryono. (Foto: Wikanto A/Okezone)


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Komisioner Tinggi PBB Untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) menyebutkan banyak di antara para pengungsi Rohingya yang ditampung di  Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe memiliki kerabat dekat di negara lain, seperti Malaysia sehingga mendorong mereka melarikan diri dari tempat penampung BLK.

Hal tersebut disampaikan Mitra Salima Suryono, Public Information Officer UNHCR, Senin (30/11/2020) saat diwawancara Dialeksis.com

"Anak-anak pengungsi Rohingya memiliki orang tua di Malaysia. Istri memiliki suami di Malaysia dan mereka sudah bertahun-tahun tidak berjumpa," jelas Suryono.

Kata Suryono, pihaknya memiliki kekhawatiran yang sama akan pergerakan lanjutan serta resiko penyelundupan/perdagangan manusia.

Karena itulah jelas Suryono UNHCR terus mengupayakan jalan yang sesuai jalur hukum untuk mempersatukan mereka yang terpisah dari keluarga terdekat mereka. Namun hal ini, berarti negara-negara di kawasan ini perlu menciptakan peraturan dan jalur yang sesuai hukum.

Sementara itu, UNHCR sebagai organisasi kemanusiaan, bersama-sama dengan pihak otoritas termasuk Satgas dan mitra kerja kami yang lain, bekerja di tempat penampungan BLK untuk melakukan aktivitas peningkatan kesadaran pengungsi atas bahaya yang dapat terjadi.

"Kami secara rutin mengadakan focus group discussion (FGD) dengan para pengungsi untuk meningkatkan kesadaran mereka akan bahayanya penyelundupan manusia," jelas  Suryono sambil menambahkan secara rutin pihaknya melakukan pertemuan dengan pihak otoritas untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengungsi.

UNHCR juga bersyukur kepada Pemerintah Indonesia yang selama puluhan tahun telah memberikan contoh baik bagi negara-negara lain di kawasan ini (Asia Tenggara) dengan menjalankan tradisi kemanusiaan untuk menerima pengungsi di Indonesia.

Terkait dengan status yang benar-benar pengungsi UNHCR masih menunggu untuk memperoleh solusi jangka panjang dan selama mereka tinggal di Indonesia, UNHCR tidak dapat bekerja sendiri. UNHCR bekerja dengan koordinasi erat dengan para pihak otoritas dan dengan mitra kerja kami untuk memastikan agar kebutuhan pengungsi terpenuhi dan pengungsi dapat hidup bermartabat. (Faj)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda