Beranda / Berita / Aceh / Update Covid-19 Aceh, ODP 1.282, PDP 57 Kasus, 1 Positif Masih Penanganan Medis

Update Covid-19 Aceh, ODP 1.282, PDP 57 Kasus, 1 Positif Masih Penanganan Medis

Selasa, 07 April 2020 18:31 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, atau SAG. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Juru Bicara Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, atau SAG, kembali meng-update informasi Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Aceh, per tanggal, 7 April 2020, pukul 15.00 WIB, yang merupakan akumulasi kasus yang dicatat dan dilaporkan Gugus Tugas Covid-19 dari 23 kabupaten/kota se Aceh. 

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Aceh per hari ini sebanyak 1.282 kasus. Ada penambahan sebanyak 43 kasus dibandingkan kemarin, 1.239 kasus. Sajauh ini, jumlah pasien berstatus ODP yang telah selesai proses pemantauan sebanyak 678 kasus, 604 ODP lainnya masih dalam proses pemantauan petugas kesehatan. 

"Masyarakat tidak perlu menyikapi berlebihan bila ada warganya yang baru tiba dari wilayah penularan Covid-19, baik dari dalam maupun dari luar negari. Yang penting mereka melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari dan menjaga jarak antarsesama (physical distancing)," himbau SAG.

Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), menurut SAG, per hari ini sebanyak 57 kasus, bertambah 2 kasus dibandingkan kemarin, 55 kasus. Dari jumlah itu, 9 pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk 1 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan 46 orang lainnya telah diperbolehkan pulang. 

"Di antara 46 pasien berstatus PDP yang perbolehkan pulang oleh tim medis, 3 antaranya merupakan pasien yang telah dinyatakan sembuh dari corona virus. Tim medis menganjurkan mereka untuk istirahat di rumah selama 14 hari ke depan dalam rangka penyembuhan total," kata SAG.

SAG mengatakan, dengan sembuhnya 3 pasien dari positif Covid-19, maka hingga saat ini Aceh mencatat 2 orang Covid-19, satu orang masih dalam penanganan medis di RSUZA, satu lagi telah meninggal dunia, pada Maret, 2020.

"Setiap orang yang sakit, baik ODP maupun PDP, bukanlah aib bagi dirinya mapun bagi keluarganya, melainkan musibah. Karena itu wajib berikhtiar untuk sembuh. Caranya datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. Jawab setisp pertanyaan tenaga kesehatan sejujur-jujurnya suapay diagnosanya tepat dan pengobatan efektif (sembuh)," anjur SAG. 

Pada sisi lain, lanjut SAG, bagi yang memiliki keluarga, tetangga, atau orang sedesa yang tatusnya ODP atau PDP, jangan menyikapi berlebihan, seperti mengucilkannya, melainkan memberi dukungan dengan mendorongnya berobat, mendukung isolasi mandiri, dan menjaga jarak saja. 

“Menunjukkan sikap mengucilkan dapat menyebabkan ODP atau PDP itu menutup diri dan enggan berobat, sementara penularan bisa terus terjadi dan meluas,” pungkas SAG (Rls)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda