Beranda / Berita / Aceh / Walhi Aceh Minta Pemerintah Serius Pantau Kinerja PT Mifa Bersaudara

Walhi Aceh Minta Pemerintah Serius Pantau Kinerja PT Mifa Bersaudara

Rabu, 15 Maret 2023 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Ahmad Shalihin. [Foto: ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh menilai pemerintah dalam hal ini DLHK belum serius memantau kinerja PT Mifa Bersaudara. Hal ini disebabkan batu bara yang diangkut oleh perusahaan tambang itu kembali tumpah di pesisir pantai Desa Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.

Saat ditemui Reporter Dialeksis.com, di Sekretariat Walhi Aceh, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Ahmad Shalihin, menanggapi Menanggapi persoalan tumpahan batu bara di Aceh Barat.

Menurutnya, ini mempertegas pernyataan Walhi Aceh Sebelumnya bahwa PT Mifa Bersaudara itu belum layak mendapatkan proper biru.

"Penerbitan Proper Biru untuk PT Mifa Bersaudara dalam bidang usaha tambang batubara sangat mengejutkan," kata Ahmad Shalihin. 

Ahmad Shalihin menambahkan bahwa selama ini perusahaan tersebut banyak mendapatkan protes dari warga akibat penambangan batubara secara langsung menyebabkan pencemaran air dan udara.

Selain itu, keluhan pencemaran udara yang masih dirasakan warga hingga sekarang menjadi catatan penting. Karena selain berbicara temuan tumpahan batu bara yang mencemari pantai yang sudah pasti itu bisa mengganggu ekosistem yang ada di laut. Ini juga berpengaruh kepada pendapatan nelayan yang ada di pesisir Aceh Barat juga.

"Ada persoalan lain selama ini dikeluhkan warga yaitu pencemaran debu yang menyasar sekitar warga," ujarnya. 

Ahmad Shalihin juga menambahkan keluhan bukan hanya dirasakan oleh masyarakat sekitar yang seringkali menghirup debu yang tercemar tapi nelayan yang ada di pesisir juga merasakan dampak dari pencemaran batu bara.

"Hasil tangkapann ikan berkurang, apakah dampak dari Bongkar muat batu bara, Bongkar muat itu sudah pasti mengganggu ekosistem di laut, otomatis terumbu karang terganggu dan hasil ikan di laut berkurang," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda