Minggu, 12 Oktober 2025
Beranda / Berita / Akademisi UTU Berdayakan Nelayan Ujong Drien Lewat Teknologi BuDarJan

Akademisi UTU Berdayakan Nelayan Ujong Drien Lewat Teknologi BuDarJan

Sabtu, 11 Oktober 2025 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Akademisi Universitas Teuku Umar (UTU) melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama kelompok nelayan tradisional di Desa Ujong Drien, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Dokumen untuk dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Semangat pemberdayaan masyarakat pesisir kembali digelorakan oleh akademisi Universitas Teuku Umar (UTU) melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama kelompok nelayan tradisional di Desa Ujong Drien, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. 

Kegiatan yang digelar di Balai Pertemuan Desa Ujong Drien ini menjadi langkah awal dari program pengabdian masyarakat berbasis riset dengan fokus pada pengembangan alat tangkap ikan ramah lingkungan bernama BuDarJan (Bubu Dasar Jaring).

BuDarJan merupakan inovasi hasil riset akademisi UTU yang memadukan kearifan lokal dengan prinsip keberlanjutan lingkungan. 

Alat tangkap ini dirancang untuk menangkap ikan demersal terutama jenis ikan karang bernilai ekonomis tinggi dengan memanfaatkan bahan-bahan alami dari sumber daya lokal seperti rotan, batang pinang, daun kelapa, daun pinang, dan daun paku laut yang berfungsi sebagai atraktor ikan.

FGD tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Ujong Drien, Hasbi, serta dua kelompok nelayan Desa Binaan UTU, yaitu KUB Sepakat dan KUB Jaya Bersama. 

Sementara dari pihak akademisi hadir tim pengabdian yang terdiri dari Afdhal Fuadi, S.Pi., M.Si, Dr. Muhammad Rizal, M.Si, Rusdi, M.M, dan Ilham Fajri, M.Si, serta didampingi mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU.

Dr. Muhammad Rizal menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kepercayaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) kepada Universitas Teuku Umar untuk melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat.

“Program ini merupakan kesempatan besar bagi nelayan tradisional di Desa Ujong Drien yang menjadi Desa Binaan UTU. Melalui kegiatan ini, kami ingin mentransfer hasil riset kepada masyarakat dengan cara yang praktis dan bermanfaat. BuDarJan adalah alat tangkap ramah lingkungan yang cocok untuk karakteristik perairan Aceh Barat,” ujar Dr. Rizal.

Menurutnya, konsep BuDarJan lahir dari hasil evaluasi alat tangkap yang dikembangkan pada tahun 2024. Saat itu, tim UTU bersama nelayan menggunakan bubu kawat, namun ditemukan sejumlah kendala dari sisi ekonomis, konstruksi, dan daya tahan. 

Tahun ini, inovasi baru dikembangkan dengan mengganti material kawat menjadi jaring pukat untuk menekan biaya sekaligus memperpanjang umur pakai.

“Alhamdulillah, tahun ini kami kembali dipercaya oleh Kemendiktisaintek untuk menyempurnakan alat tangkap tersebut. BuDarJan menjadi bentuk penyempurnaan dari riset sebelumnya, sekaligus inovasi yang berbasis kebutuhan nyata nelayan,” tambah Afdhal Fuadi, S.Pi., M.Si, selaku ketua pelaksana program.

Kepala Desa Ujong Drien, Hasbi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas kehadiran akademisi UTU di desanya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Teuku Umar yang telah menjadikan Ujong Drien sebagai desa binaan. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami, khususnya nelayan yang menggantungkan hidupnya dari laut. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ujar Hasbi.

Menurut Hasbi, keberadaan Desa Binaan UTU sejak tahun 2023 telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dari sisi peningkatan kapasitas sumber daya manusia maupun pengenalan teknologi perikanan berkelanjutan. Kolaborasi ini, katanya, menjadi bukti nyata implementasi Tridharma Perguruan Tinggi di tingkat akar rumput.

Program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) Universitas Teuku Umar di Desa Ujong Drien bukan sekadar kegiatan seremonial. 

Tahun ini, tim UTU telah menyusun rangkaian kegiatan pengabdian yang meliputi FGD persiapan kegiatan pengabdian. Edukasi dan sosialisasi teknologi BuDarJan ramah lingkungan. Workshop pembuatan BuDarJan. Workshop pengoperasian dan pemanfaatan alat bantu GPS dan Workshop perawatan dan perbaikan BuDarJan

Seluruh kegiatan tersebut mengusung tema Hilirisasi Teknologi BuDarJan (Bubu Dasar Jaring) Ramah Lingkungan Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan Hasil Tangkapan Nelayan Tradisional Desa Binaan Ujong Drien.

Dari hasil FGD yang berlangsung hangat dan partisipatif, disepakati beberapa hal penting, antara lain rancangan konstruksi BuDarJan, pemilihan bahan dari potensi lokal, serta jadwal pelaksanaan pelatihan pembuatan BuDarJan dalam waktu dekat.

Program PDB UTU merupakan bagian dari hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek, yang mendorong perguruan tinggi menjadi agen perubahan di masyarakat. 

Melalui kegiatan ini, para akademisi dan mahasiswa UTU berupaya menghadirkan inovasi teknologi tepat guna yang tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian ekosistem laut.

Dengan semangat kolaborasi antara kampus, pemerintah desa, dan kelompok nelayan, BuDarJan diharapkan menjadi simbol kebangkitan teknologi perikanan tradisional Aceh Barat yang berwawasan lingkungan.

“Kami ingin membuktikan bahwa ilmu dari kampus bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. BuDarJan bukan sekadar alat tangkap, tapi wujud nyata dari kolaborasi antara pengetahuan dan kearifan lokal,” tutup Afdhal Fuadi dengan optimistis.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
bank aceh