Ketua Dewan Pengurus Daerah Gabungan Pengusaha Makan Bergizi Indonesia (GAPEMBI) Provinsi Aceh, Muhammad Mada, yang akrab disapa Cek Mada. [Foto: dokpri]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Dewan Pengurus Daerah Gabungan Pengusaha Makan Bergizi Indonesia (GAPEMBI) Provinsi Aceh menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden kekerasan yang menimpa salah satu Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Pidie Jaya, yang diduga dipukul oleh Wakil Bupati setempat saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (30/10/2025).
Ketua Umum GAPEMBI, Muhammad Mada, yang akrab disapa Cek Mada, menyebut bahwa tindakan seperti ini bukan hanya bentuk pelanggaran etika, tetapi juga mencederai nilai kemanusiaan dan semangat gotong royong yang menjadi dasar program MBG.
“Gerakan MBG lahir dari kepedulian kolektif -- dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah -- untuk menekan angka gizi buruk dan stunting di Aceh. Sangat disayangkan jika kerja-kerja sosial yang seharusnya dilindungi justru dicederai oleh tindakan arogansi pejabat publik,” ujar Cek Mada di Banda Aceh.
Menurutnya, pejabat publik seharusnya menjadi guardian of compassion, bukan sumber ketakutan di tengah masyarakat.
“Kita boleh berbeda pandangan soal teknis pelaksanaan, tetapi kekerasan tidak boleh menjadi bahasa komunikasi seorang pemimpin. Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dengan keteladanan, bukan menaklukkan dengan tangan,” tegasnya.
Cek Mada menegaskan bahwa pihaknya tetap membuka ruang dialog dan kerja sama dengan pemerintah daerah, namun dengan prinsip saling menghormati peran dan tanggung jawab masing-masing.
“Kami percaya bahwa solusi terbaik untuk rakyat Aceh adalah kolaborasi, bukan konfrontasi. Tapi kolaborasi hanya bisa tumbuh di atas penghormatan terhadap martabat manusia,” katanya.
GAPEMBI juga menyerukan agar aparat penegak hukum melakukan penyelidikan secara objektif dan transparan, serta mengingatkan semua pemimpin daerah untuk menjaga integritas dan etika dalam menjalankan tugas publik.
“Gerakan Makan Bergizi Gratis adalah cermin kepedulian bangsa terhadap generasi masa depan. Mari kita jaga kemurniannya. Jangan ada tangan yang mengotorinya dengan kekerasan,” tutup Cek Mada. [*]
Sebelumnya
