DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Guncangan gempa bumi tektonik dirasakan oleh warga Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh pada Rabu malam, 22 Oktober 2025, sekitar pukul 22.07 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tersebut memiliki kekuatan magnitudo 4,5 dengan pusat gempa berada di laut, sekitar 84 kilometer barat daya Kota Sabang, pada kedalaman 38 kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, S.Si., M.Sc, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa tersebut termasuk jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Besar Sumatra pada segmen Submarine Faulting.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar besar Sumatra pada segmen bawah laut atau submarine faulting,” ujar Andi Azhar Rusdin dalam keterangannya, Rabu (22/10) malam.
Menurutnya, berdasarkan laporan masyarakat, getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah di Aceh Besar dan Banda Aceh dengan skala intensitas II MMI. Pada skala ini, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung tampak bergoyang.
“Masyarakat di beberapa wilayah merasakan guncangan ringan. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban akibat gempa tersebut,” jelasnya.
BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami dan masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Hingga pukul 22.24 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan tidak terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock).
Andi Azhar juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, terutama yang beredar di media sosial tanpa sumber resmi.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar. Pastikan seluruh informasi resmi hanya bersumber dari BMKG melalui kanal komunikasi yang telah terverifikasi,” tegasnya.
BMKG menyarankan masyarakat untuk terus memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti:
Dengan adanya kejadian ini, BMKG kembali menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi gempa bumi di wilayah Aceh, mengingat provinsi ini berada di zona rawan gempa yang dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik aktif di sepanjang Sesar Sumatra.