Beranda / Berita / Hebat! Satu Gampong di Bireuen Bisa Kurban 25 Ekor

Hebat! Satu Gampong di Bireuen Bisa Kurban 25 Ekor

Senin, 12 Agustus 2019 21:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Pelaksanaan kurban di Gampong Bireuen Meunasah Dayah, Kota Juang, Bireuen, Senin (12/8/2019). [FOTO: Fajrizal/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Setiap muslim dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam menyembelih hewan kurban saat Idul Adha.  

Tak menyia-nyiakan kesempatan itu, masyarakat Gampong Bireuen Meunasah Dayah Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, menyembelih hewan kurban sampai 25 ekor, pada hari raya kedua Idul Adha 1440 Hijriah, Senin (12/8/2019).

Kechiek Gampong Meunasah Dayah, Mahyuddin Abdullah kepada Dialeksis.com mengatakan, dari 25 ekor hewan kurban itu, terdiri atas 20 ekor lembu dan 5 kambing. Penyembelihan dilaksanakan di dua tempat berbeda, yaitu 18 ekor di Meunasah Induk dan 7 ekor di Dusun Teungku.

Mahyuddin menerangkan, hewan kurban tersebut berasal dari kurban kelompok keluarga dan kelompok arisan Masyarakat Gampong.

"Kita sangat bersyukur dengan kurban tahun ini. InsyaAllah tahun depan hewan kurban bisa lebih meningkat lagi," harapnya.

Menurut Mahyuddin, hampir setiap Hari Raya Idul Adha, Gampong Meunasah Dayah mendapatkan sumbangan hewan kurban dari berbagai kalangan, baik kelompok, maupun keluarga.

Sementara itu ketua panitia pelaksana kurban T M Yusuf yang dipanggil Apatu menambahkan, daging kurban itu dibagi kepada seluruh masyarakat fakir dan miskin gampong setempat.

"Dengan kurban ini menjadi amal ibadah kita dan menjadi kendaraan masa depan di akhirrat nantinya," ungkap Apatu.

Sebelumnya, Khatib Tgk Umar Ismail dalam khutbahnya di hadapan ribuan jamaah shalat Ied di Masjid Agung Sulthan Jeumpa Bireuen, Minggu (11/8/2019) kemarin menegaskan, amal orang beriman yang paling dicintai Allah dalam melaksanakan perintah-Nya adalah melaksanakan ibadah kurban, selain mengutamakan shalat berjamaah lima waktu.

Dia mengatakan, umat muslim harus meneladani Nabi Ibrahim As yang berkurban menyembelih puteranya tercinta Ismail sebagai ketaatannya melaksanakan perintah Allah.

Hal itu menjadi sejarah lahirnya Idul Adha. Dia katakan, Idul Adha atau Idul Qurban artinya Hari Raya "Penyembelihan". Makna Adha dikalikan dengan Udhiyah atau Ditahiyyah yang artinya hewan sembelihan.(faj)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda