Rabu, 10 Desember 2025
Beranda / Berita / HIMPSI Aceh Bantu Mahasiswa Terdampak Bencana

HIMPSI Aceh Bantu Mahasiswa Terdampak Bencana

Rabu, 10 Desember 2025 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua HIMPSI Aceh, Barmawi, menyalurkan bantuan darurat bagi mahasiswa psikologi yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor. Foto: for dialeksis.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Aceh mulai menyalurkan bantuan darurat bagi mahasiswa psikologi yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah Aceh. Bantuan ini diberikan kepada mahasiswa dari berbagai kampus UIN Ar-Raniry, IAIN Langsa, Universitas Malikussaleh, Universitas Syiah Kuala, hingga Universitas Muhammadiyah Aceh yang ikut merasakan dampak langsung dari bencana tersebut.

Ketua HIMPSI Aceh, Barmawi, menyebut penyaluran bantuan ini bukan sekadar aksi solidaritas. Di baliknya ada upaya memastikan para mahasiswa tidak kehilangan pijakan di tengah masa darurat. 

“Kami ingin mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa terbebani tekanan psikologis dan finansial yang muncul akibat bencana,” ujarnya, di Banda Aceh.

Menurut Barmawi yang juga mengajar di Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry bencana kerap menjadi pukulan ganda bagi mahasiswa. Selain kehilangan harta benda, mereka juga menghadapi tekanan emosional yang mudah menggerus motivasi belajar. Karena itu, bantuan yang disalurkan HIMPSI Aceh dirancang untuk menjadi penopang awal agar mereka tetap tegak.

“Mahasiswa adalah pemuda, agen perubahan. Yang paling penting adalah bagaimana memulihkan semangat mereka untuk kembali mengejar cita-cita serta merencanakan masa depan yang lebih baik setelah bencana. Mereka harus tahu bahwa mereka tidak sendiri,” kata Barmawi.

HIMPSI Aceh menyebut penyaluran bantuan ini sebagai tahap pertama. Setelah ini, organisasi tersebut akan mengoordinasikan berbagai kegiatan dukungan psikososial di wilayah yang terdampak bencana. Program seperti pendampingan kelompok, pemulihan trauma, hingga penguatan komunitas rencananya akan menjadi bagian dari intervensi lanjutan.

“Kami ingin hadir tidak hanya sebagai pemberi bantuan material, tetapi juga sebagai pihak yang membantu memulihkan ketahanan psikologis masyarakat,” kata Barmawi menegaskan.


Ia berharap kerja sama lintas lembaga”mulai dari pemerintah daerah, kampus, hingga jejaring psikolog di Aceh”dapat mempercepat pemulihan dan memastikan para mahasiswa yang terdampak kembali menemukan kepercayaan diri untuk menatap masa depan.


“Ini langkah awal. Pemulihan psikologis adalah kerja panjang, dan kami tidak bisa berjalan sendiri,” ujar Barmawi menutup keterangannya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI