Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Peta zonasi risiko Covid-19 harus dipertimbangkan dalam memilih tempat berlibur. Peta zonasi sendiri dapat diakses dalam situs Satgas Penanganan Covid-19.

Ketua Departemen Epidemiologi UI Tri Yunis MW menyebut, jika memungkinkan maka masyarakat baiknya memilih berlibur ke zona hijau. Namun jika tidak memungkinkan, maka mutu alat perlengkapan protokol harus semakin baik.

"Kalau pergi ke zona kuning agak oranye paling tidak harus pakai masker dan dilengkapi face shield," ucap Tri Yunis dalam talk show 'Imun Kuat Libur Panjang Aman' bersama #SatgasCovid19, Jumat (30/10).

Ia menyebutkan protokol kesehatan seperti #cucitangan pakai sabun atau hand sanitizer harus dilakukan sesering mungkin. Selain itu #jagajarak dan menghindari kerumunan harus benar-benar diterapkan.

Menurut dia, memahami tingkat risiko wilayah ini sangat penting ketika memilih lokasi berlibur. Maka dari itu, akses informasi harus benar-benar tersedia. Informasi ini sendiri selalu diperbarui dalam situs #SatgasCovid19.

Jika seseorang tidak memiliki akses internet, informasi peta zona risiko Covid-19 bisa didapatkan dari fasilitas kesehatan setempat atau petugas #SatgasCovid19 terdekat.

"Bisa juga ditanyakan ke Satgas Covid-19 di daerah," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, pimpinan Yayasan Al-Fachriyah Habib Salim Jindan mengungkap, ketika beribadah masyarakat juga setidaknya memperhatikan pelaksanaan protokol kesehatan di tempat ibadah. Sebagian besar masjid kini sudah memberlakukan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan mengukur suhu tubuh jamaah.

"Ini sebenarnya sudah sesuai dengan ajaran Islam ketika menghadapi kedaruratan. Protokol ini harus ditaati," ujar Salim.

Ia juga meminta kesadaran umat untuk melakukan protokol kesehatan di manapun, baik di rumah ibadah, rumah, tempat beraktivitas, hingga tempat kerja. Menurut dia, ancaman virus ini harus ditanggulangi bersama [cnnindonesia].